HEADLINE

ROB BUKAN KADO AKHIR TAHUN & HAJAT TERNATE 703 DARI TAUHID-JASRI ?

Catatan Ringan Dapur Redaksi Pikiran Ummat. Com/Pimred.

Banjir rob atau banjir pasang surut air laut adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda-benda angkasa, terutama oleh bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi (Sunarto, 2003 dalam Desmawan dan Sukamdi, 2012).

Memasuki akhir tahun apalagi HUT alias HAJAT Kota Ternate yang ke 703 tahun galibnya warga Kota Ternate wajib sumringah penuh suka cita. 

Realitasnya bak pil pahit, hari-hari kegembiraan itu sirna seketika berubah kesedihan.Harapan bahagia itu pupus oleh terjangan ROB.Walikota Tauhid tak mau kalah dengan ROB dengan menggelar louncing HAJAT. Musibah boleh datang tapi semangat harus tetap membara, mungkin itu prinsip Pak Walikota. 

ROB. 

Banjir ROB menjadi fonomena akhir tahun seolah menggantikan fonomena petasan yang gegap gempita.

Kawasan Pantai sepanjang Kota Ternate itu teramuk ROB yang ganas. Pemukiman penduduk sepanjang pantai terutama di kelurahan sangaji pantai tersapu ROB. Tapak belakang mall jati land juga terputus disapu ROB. Jalanan di beberapa tapak pun tak luput dari amukan ROB. Di kota baru dermaga rakyat pun jadi rongsokan sampah laut karena tersapu hancur oleh ROB. 

Dosa siapa ini kah  ?.

Banjir rob atau banjir pasang surut air laut adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda-benda angkasa, terutama oleh bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi (Sunarto, 2003 dalam Desmawan dan Sukamdi, 2012).

Kaum Enveromentalism mengklaim ROB merupakan ekses logis dari konsep pembangunan yang tidak sustanable dan tak ramah lingkungan. Klaim pemerintah sudah pasti “natural eror”. BMKG merilis sebagai rutinitas alam di penghujung tahun. 

Jika premisnya karena rutinitas alamiah,  pertanyaan kemudian kenapa baru di penghujung tahun 2021 ini aksesnya meluas dengan ancaman serius bagi warga kawasan pesisir? 

Klaim ilmiah mengungkapkan bahwa ROB disebabkan pemompaan air tanah yang berlebihan, pengerukan alur pelayaran, hingga reklamasi pantai. Eksploitasi lahan pesisir oleh manusia dapat menyebabkan penurunan muka air tanah sehingga memicu amblesnya permukaan tanah dan intrusi air laut.

Premis ini berbanding lurus dengan trend pembangunan reklamasi pantai kota Ternate yang masiv dalam dua dasawrsa terakhir ini. Kawasan pantai sepanjang kota Ternate dari mulai Tafure hingga kalumata dibangun reklamasi. ROB berbanding lurus dengan pembangunan reklamasi kota Ternate. 

Klaim ilmiah ini searah Pendekatan teologis.Alam murka karena dirusak  tangan-tangan jahil  manusia. Allah Azzawajallah pun sudah mengingatkan bahwa bencana alam baik laut  darat & udara terjadi karena tangan-tangan manusia. Apakah proyek reklamsi telah melalui visibilitas study yang sahih? 

Terbukti siklus alam serupa tahun-tahun sebelum nya tidak se bahaya yang di hadapi Warg pesisir pantai kota ini. Warga pun mungkin tahu istilah ROB dari media.

Solusi. 

ROB telah me jadi fonomena baru ditengah ancaman cuaca ekstrim di penghujung tahun. Diprediksi jika tidak ada konsep pembangunan kota pantai yang transformatif maka ROB potensial  menjadi problem idiologis Kota Ternate.

Harus ada solusi kongkrit oleh pemkot Ternate agar ROB tidak se bahaya ini. 

Langkah karitatif sudah pasti tetapi Harus ada gagasan besar & transformatif dalam konsep pembangunan water front city yang punya ebility terhadap ancaman ROB. Pencegahan Banjir Rob Sederhana yakni dengan 

Melakukan pemanenan air hujan di daerah atas, pembuatan pompa untuk daerah bawah, dan membendung air laut yang masuk ke daratan.Membuat sumur resapan sehingga air yang berada dipermukaan tanah bisa menambah volume air bawah tanah.

Tauhid Soleman -Jasri Usman perlu gagasan solutif dan kebijakan implementasi yang kongkrit terhadap konsep pembangunan Kota Ternate “Water Ftont City”.

Politik anggaran Kota Ternate yang transformatif harus dilakukan dengan perlahan mengikis perspektif anggaran jumbo rutinitas birokrasi semata. Misal APBD kota Ternate 2022 sebesar Rp. 1 Trilun lebih dengan belanja tak langsung untuk gaji, rutin, perjalanan dinas dll sebesar hampir Rp. 800 milyar hanya menyisihkan belanja modal/pembangunan hanya Rp. 190 milyar lebih atau dibawah 20% itu kedepanya harus dirubah terutama untuk pembangunan anti ROB.Sebab ROB sudah menjadi ancaman wajib kedepan. 

Apa konsep solutif Tauhid Soleman –Jasri Usman? Warga Kota Ternate andalan ini menunggu !

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *