PEMERINTAH DAN PEMDA MALUT DI MINTAI CERDAS DAN KREATIF MENGKONPENSASIKAN PERTUMBUHAN EKONOMI TINGGI MALUT.
Pertumbuhan Ekonomi Malut Yang Tinggi Harus Dimanfaatkan Untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Di Malut.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Dr.Ir.Abdurahman Hoda, M.Si., pakar ekonomi-pertanian memintah pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku utara mampu menyikapi secara cerdas dan kreatif pertumbuhan ekonomi tinggi Maluku utara sebagai momentum pembangunan ketahanan pangan.
Ketua Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan Banau Hamahera Barat ini menilai capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 27% merupakan momentum bagi pemerintah dan Pemda Malut untuk membangun ketahanan pangan ditengah perkembangan ekonomi global yang tidak menentu dan berdanpak langsung pada ancaman krisis pangan itu.
“Hampir tiga tahun pandemi, lalu konflik dan perang di Ukraina, telah membawa dampak krisis ekonomi, energi, dan pangan ke seluruh dunia, banyak negara di dunia yang rakyatnya terancam menghadapi kerawanan pangan akut”ungkapnya menggambarkan kondisi ekonomi global yang potensial berdanpak global tersebut.
Sapaan akrab Anto Hoda ini mengaskan pandangan nya bahwa ancaman krisis pangan dunia sudah pada taraf yang mengkhawatirkan seiring peningkatan harga energi, pupuk dan harga barang lainya.Hal itu kata dia terlihat dari indeks pangan yang terus mengalami agregat secara eksponensial.
“Angka krisis pangan cukup mengkhawatirkan. Diperkirakan 179 sampai 181 juta orang di 41 negara akan menghadapi krisis pangan.Indeks harga pangan naik 20,8 persen dari tahun sebelumnya dan sempat mencapai titik tertinggi pada Maret 2022. Harga energi meningkat 50 persen dibanding tahun lalu. Di Eropa, harga gas bahkan meningkat 10 kali lipat jika dibandingkan tahun 2022. Sementara pupuk dunia meningkat 2 kali lipat dibandingkan rata-rata sepuluh tahun belakangan ini” papar dia.
Oleh karena itu menurut Abdurahman Hoda, pemerintah sudah saat nya memanfaatkan pertumbuhan ekonomi tinggi Maluku utara sebesar 27% untuk membangun ketahanan ekonomi daerah ditengah terjadi pelambatan ekonomi global saat ini.
“Untuk itu, kami ingin menyampaikan kepada pihak pemerintah daerah agar memanfaatkan angka pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang tertinggi di dunia lantaran saat ini hampir semua negara mengalami perlambatan ekonomi”nilainya.
“Angka pertumbuhan ekonomi kita mencapai 27%. Dan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada triwulan III-2022 ini bahkan mencapai 24,85% seyogyanya harus bersiap mengantisipasi berbagai ancaman krisis, khususnya krisis pangan dengan jalan meningkatkan ketahanan pangan” tandas nya pula.
Ketua STPK Banau ini memintah pemerintah agar segera mempersiapkan Road map ketahanan pangan sebagai kompensasi pertumbuhan ekonomi tinggi dengan pembangunan infrastruktur pertanian.
“Jalan menuju ketahanan pangan itu sudah harus dipersiapkan dari kompensasi pertumbuhan ekonomi tertinggi, salah satunya dengan membangun infrastruktur di bidang pertanian, dari bendungan, embung, hingga jaringan irigasi, penyediaan pupuk yang merata yang mendukung produksi pertanian”saran dia.
“Simpulannya adalah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, harus prorakyat, terutama masyarakat petani yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penyediaan pangan kita”pungkas Dr.Abdurahman Hoda, Ketua STKP Banau Hamahera Barat(***)