PEMERHATI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT APRESIASI PEMKOT TERNATE.
Rencana Pendekatan Partisipatif Dalam desain pembangunan Kota Ternate Tahun Anggaran 2024 Dinilai Sangat Teoat dan ideal.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Pernyataan Kepala Badan Perencanaan Dan Penelitian Pembangunan Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly mendapat respons positif dari kalangan praktisi pemberdayaan masyarakat.
Pemerintahan Walikota Dr.Tauhid Soleman dinilai telah menggunakan strategi pendekatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat dalam prinsip partisipatif ditengah terbatasnya sumber dana pembangunan Kota Ternate.
Upaya dan gagasan baru untuk lebih memaksimalkan peran dan partisipasi warga dalam Musrembang menjadi nilai tambah tersendiri dikalangan pemerhati pemberdayaan masyarakat.
Seperti diketahui, kepala BAPPELIDBANGDA Kota Ternate beberapa waktu lalu mengungkapkan rencana pemkot Ternate menggunakan pendekatan partisipatif yang lebih substansial dalam perencanaan pembangunan kota terutama di forum Musrembang kelurahan.
Pendekatan langsung ke rumah warga guna menggali gagasan dan aspirasi pembangunan kelurahan lebih maksimal dinilai sangat strategis dengan pelibatan secara substansial seluruh warga kota dalam pembangunan.
Poin lain pendekatan baru yang lebih menarik lagi dimana plafon anggaran pembangunan di kelurahan akan ditawarkan langsung ke warga kelurahan saat berlangsungnya Musrembang kelurahan.
Kalangan pemerhati dan praktisi pemberdayaan masyarakat menilai, APBD Kota ternate yang minim bakal lebih efektif dalam mengurai kebutuhan pembangunan jika menggunakan pendekatan partisipatif seperti yang ditawarkan BAPPELIDBANGDA Kota Ternate.Masyarakat Kita ternate juga bisa merasakan langsung denyut pembangunan kota ternate.
“Saya kira patut kita apresiasi pemerintahan Tauhid Soleman dengan memilih pendekatan partisipatif seperti ini dalam perencanaan pembangunan yang berbasis kelurahan”puji Suratman, pemerhati dan praktisi pemberdayaan masyarakat.
Menurut Suratman, belanja pembangunan kota ternate yang minim bakal kurang memberikan pesan kuat secara agregat dimata publik jika pelaksanaan pembangunan masih dominan dikelola seperti selama ini yang lebih terkesan formalistik dengan pendekatan forum yang kaku sehingga partisipasi masyarakat di Musrembang juga tidak substansial.
Pendekatan partisipasi berbasis kelurahan yang ditawarkan di tahun 2024 nanti baik perencanaan dan pengelolaan program seperti penanganan sampah bakal lebih mendekatkan program pembangunan di masyarakat.
“Bayangkan komponen disetiap kelurahan pada kelurahan terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan seperti tawaran Rizal ini maka masyarakat tahu dan merasakan secara nyata bahwa pemerintahan Tauhid Soleman sedang giat-giatnya membangun Kota Ternate”jelas dia.
“Walikota tidak perlu koar-koar sudah bangun ini itu, warga di semua kelurahan sudah tahu karena terlibat nyata dan langsung dalam pembangunan”tandasnya.
“Jika konsisten untuk melaksanakan konsep partisipatif ini, Walikota Tauhid Soleman sukses”pungkasnya.
Sementara itu, prinsip partisipatif dalam pembangunan kota ternate mulai menjadi perhatian pemerintahan Tauhid Soleman-Jasri Usman.
Pengelolaan sampah misalnya, BAPPELIDBANGDA Kota Ternate mulai menerapkan prinsip partisipatif berbasis kecamatan dan kelurahan dalam pengelolaan sampah kota ternate.
Pemkot Ternate memberi dukungan baik struktur dan infrastruktur kepada pemerintah kelurahan sebagai operator pengelolaan sampah di masing-masing kelurahan.Program ini perlahan mulai mengurai persoalan sampah di Kota Ternate(***)