SOFIFI

Dari Bincang Santai Dengan Thamrin Ali Ibrahim, Ketua Forum Desa Malut.

PIKIRA UMMAT, Ternate–Minggu (12/9)  alhamdulillah kami bersama bung Aldo mendapat kesempatan silaturahmi dengan Ketua Forum Desa Malut, Kakanda Thamrin Ali Ibrahin. Banyak hal terkait isu-isu strategis di Malut mulai dari isu politik lokal & konsolidasi kepemimpinan daerah sampai soal kemajuan & kesejahteraan masyarakt desa menjadi topik pembahasan serius dengan sosok intelektual muda Malut ini. 

Tepatnya di gazebo belakang kediamanya yang sejuk nan asri,  akademisi Unkhair Tetnate, Malut ini mengupas gamblang soal solusi kepemimpinan Malut kedepan yang  solutif. Pemimpin muda  visioner, punya gagasan besar dan kreatif serta berintegritas harus lahir di tahun 2024.Tak pelak mantan ketua KNPI prov. Malut ini menyentil  beberapa nama sebagai calon pemimpin ideal Malut keluar dari bincang intelektual muda ini. 

Nama sekjen Kemendes, Taufik Madjid dan beberapa tokoh politisi lokal ikut mengemuka dalam mengupas siapa sosok ideal pemimpin Malut ke depan. 

Taufik Madjid diakui sebagai salah satu calon ideal  pemimpin Malut .Treckrekordnya diakui mampuni dimana sebagai sekjen kemendes merupakan sebuah  garansi   kemampuan dan jaringan akses ke desa .potensi yang bisa dikapitalisasi sebagai modal politik nan berharga. Hanya saja banyak point penting yang harus dibenahi agar langkah sukses bisa digapai. Salah satunya harus memperhatikan trend siapa pemimpin pilihan rakyat Malut. Belajar dari pengalaman, soal figur yang harus membumi sebagai tokoh lokal menjadi pertimbangan serius sang akademisi ini. 

Soal pembangunan kesejahteraan masyarakt desa tak luput dari perhatianya. Wajar karena hidup mati Thamrin Ali Ibrahin ini lagi berkutat dengan kesejahteraan & kemajuan warga Desa.Pengalamanya sebagai program leader UNDP, UAS ID, IFAD dalam kurung waktu 18 membuatnya punya idealisme desa yang kental.  Soal ini peran Taufik Madjid menjadi perhatian nya sebagai central konsolidasi kebijakan nasional  pembangunan desa. Menurutnya visi Pak sekjen sudah tepat dengan membalikan visi desa dari  desa memabangun  bukan membangun desa. Gagasan ini lebih menempatkan warga desa sebagai subjek pembangunan yang mandiri dan kreatif dalam membangun desanya ketimbang visi membangun desa yang menempatkan desa hanya sebagai objek pembangunan belaka. 

Sambil menikmati sunguhan kopi dan nagasari lamet, Ketua Forum Desa Malut ini menitip pesan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan harus maenstream kepemimpinan Malut ke depan. Sebab mubazir rasanya jika malut sebagai wilayah kepulauan yang kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan ini luput dari kepemimpinan Maluku utara,  pungkas sang akademisi, Thamrin Ali Ibrahim. (usser). 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *