HEADLINE

Buntut Penolakan DOB Sofifi, Muncul Sikap Tolak Calon Gubernur Malut Tolak DOB Sofifi.

 

Foto : DR. Mokhtar Adam,  SE. ME:DOB Sofifi Potensial Menarik Masuk Anggaran Pusat Ke Malut Hingga Rp. 3 Triliyunan (Fto:Humas)

PIKIRANUMMAT–Sofifi|Pro kontra Daerah Otonom Baru atau DOB kota Sofifi sebagai ibukota provinsi Maluku Utara bergulir bak bola salju. Silang pendapat & kepetingan yang tajam membuat isu DOB kota Sofifi menjadi bola panas isu pemilihan gubernur & wakil gubernur Maluku utara 2024.

Kelompok pro DOB kita Sofifi menyatakan sikap politik tolak calon gubernur yang terekam jelas menolak perjuangan pembentukan DOB kota Sofifi sebagai ibukota profinsi maluku utara. 

Al Isra Saleh, warga nitizen di grup Info DOB Sofifi   dalam statusnya menyatakan orang Oba tidak akn memilih calon gubernur yang menolak DOB Sofifi.

“ORANG OBA TOLAK DN TRA AKAN PILIH CALON GUBENUR YG TOLAK DOB,

sudah saatnya Torang orang HALEYORA harus berkaca klau selama ini Torang cuma di jadikan lahan untuk meraup suara,sudah terlalu bayak JANJI FATAMORGANA yg ngoni LONTARKAN JANJI JANJI JANJI TINGAL JANJI

KLAU ENDA JANJI ENDA MENANG

#NGONI_TRA_SUKA_DOB

#TORANG_ME_TRA_SUKA_PA_NGONI

#STOP_KASE_ANGIN_SURGA_UNTUK_TORANG, demikian status Al Isra Saleh yang dikutip media ini. 

Pro kontra pun muncul menanggapi status yang diposting warga nitizen grup info tidore ini.

Dr. Saiful Ahmad,  M. Si: DOB Sofifi Bakal Meningkatkan Kwalitas & Efektivitas Oelayanan Publik & Percepatan Akselerasi Pembangunan Maluku Utara (Fto:Media)

Entah siapa calon gubernur penolak DOB Sofifi tidak disebutkan langsung dan jelas dalam statusnya.

Seperti diketahui bahwa perjuangan pemekaran DOB kita sofifi telah lama diperjuangkan baik sejak gubernur pertama H. Thaib Armayin sampai gubernur AGK ,  DPRD malut dan elemen masyarakat Maluku Utara pro DOB Sififi namun hingga usia provinsi malut yang ke 22 ini DOB Sofifi tak kunjung mekar. 

Terakhir gubernur Maluku Utara H. Abd. Gani Kasuba seolah tak kenal lelah memperjuangkan pembentukan DOB kota Sofifi. Elemen-elemen organisasi & taktis masyarakat Maluku Utara juga terus menyuarakan aspirasi DOB Sofifi tapi tetap gagal ditangan pemkot Tikep dan maklunat Suktan Tidore. 

Walikota & Wakil Walikota Tidore Capt. Ali Ibrahim & Muhamad Senen serta Sultan Tidore,  H. Husain Sjah gotot tak  melepas wilayahnya di daratan Oba sebagai wilayah DOB kota Sofifi dengan alasan bakal menggerus potensi pendapatan asli daerah & DAU.  Akibatnya DOB kota Sofifi yang telah ditetapkan dalam UU No 46 tahun 1999 tentang pembentukan provinsi Maluku utara itu tak kunjung dimekarkan sebagai sebuah Daerah Otonim Baru layaknya ibukota sebuah provinsi. 

Foto :DOB Sofifi Potensial Menaikan Bergening positition Maluku Utara di level Nasional. (Sumber Foto :Media). 

Status ibukota provinsi yang bukan sebuah DOB dan masih kecamatan atau kelurahan itu menimbulkan permasalahan serius bagi efektivitas pelayanan publik & pembangunan maluku utara. Instansi-instansi vertikal misalnya Telkom, Keplisian daerah,  korem , Kejati enggan ke ibukota sofifi kerena statusnya. Padahal keberadaan instansi-instansi itu sangat penting semisal Telkom sehingga mempercepat pembangunan infrastruktur telkomonikasi guna mendukung sistem kinerja pelayanan publik terutama bidang keuangan sehingga roda ekonomi & pembangunan semakin lancar dalam mendorong percepatan ekselerasi pelayanan publik & pembangunan. 

Para pakar yang pro DOB Sofifi mengklaim banyak keuntungan yang diraih Maluku Utara  jika ibukota Malut utu mekar. 

Dr. Mokhtar Adam memprediksikan malut bakal kecioratan anggaran hingga Rp. 3 triliyunan jika DOB Sofifi  bisa mekar. Sementara Dr. Azis Hakim,  SH. MH mengklaim DOB ibukota Malut ini akan lebih menaikan bergening positition  di kencah nasional dan Dr. Saiful Ahmad,  M. Si bahkan memastikan dwngan DOB Sofifi maka publik services & percepatan akselerasi pembangunan semakin ditingkatkan  (***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *