“Memang,dengan kehidupan yang tengah dihadapkan pada pandemi Covid-19, basis nilai dalam keluarga perlu dihidupkan, suasana dialogis antar anggota keluarga, internalisasi nilai-nilai moral dan etika perlu diberikan.”jelasnya.
Menurut akademisi UMMU ini, tantangan yang ada sekarang, ketika pandemi merebak, masyarakat juga dikungkung oleh digitalisasi melalui jeratan platform media sosial, implikasinya internalisasi nilai-nilai mengalami keterputusan.
Oleh Karena itu, Herman berpandangan, nilai keluarga harus dikuatkan dengan membangun kesadaran tentang pentingnya integrasi antar anggota keluarga.
Bagi Dia, apa yang akan dilakukan Walikota Ternate, Dr Tauhid Soleman menjadi sesuatu yang demikian strategis. Kuncinya seluruh gagasan dan kebijakan itu membutuhkan konsistensi dan komitmen. Nah, apakah gagasan dan pemikiran Walikota ini mampu diejawantahkan pada level di bawah/level teknis atau tidak? Pungkasnya.
Sementara Walikota Tauhid Soleman menyatakan komitmen atas penanggulangan penyakit sosial ini dengan program penguatan nilai-nilai agama bagi generasi Muda.
Secara formal penguatan itu melalui kurikulum pendidikan agama di sekolah agar lebih dimaksimalkan lagi dan membangun Komonikasi lintas tokoh agama, tokoh adat, kampus dan tokoh masyarakat dan pemuda.Hal itu penting karena. Menurut Tauhid, upaya melawan patologi sosial harus membutuhkan upaya bersama dari semua pihak sehingga hasilnya lebih efektif dan maksimal.(***)
