AIR DAN SAMPAH, WARISAN YANG MEMBEBANI TAUHID-JASRI.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Duet Walikota Tauhid Soleman dan Wakil Walikota Jasri Usman baru setahun memimpin kota ternate.Paket TULUS ini mengusung visi Ternate Andalan.
Melanjutkan pemerintah Kota Ternate notabene kota modern termaju di Maluku utara, duet TULUS ini bukan tanpa masalah.Baru usai dilantik saja sejumlah masalah sudah menanti.Soal air bersih dan sampah mulai menguji nyali kedua pemimpin ini.
Ironisnya warga kota ternate seolah tidak mau tahu Tauhid -Jasri yang baru dilantik tetap saja sebagai pesakitan ketika air PAM macet dan sampah yang menggunung itu menyengat di pemukiman warga.
Padaha soal air bersih dan sampah merupakan warisan klasik pemerintahan kota ternate.
Soal konsep pengelolaan sampah, air bersih dan potensi sumber daya air merupakan beberapa problem akut air dan sampah kota ternate.
Penanganan sampah misalnya, kota dengan produktivitas ekonomi tertinggi ini sudah pasti berdanpak pada tingginya produksi sampah.Namun seiring waktu, konsep pengelolaan sampah yang klasik tak berubah namun begitu isaja.
Warga buang sampah di TPS lalu mobil truk pengangkut sampah yang tergolong uzur itu datang mengangkut ke TPA di Takome.Akibatnya sampah tidak terkelola dengan baik dan tidak produktif.
Aur bersih juga demikian, problem solvingnya hanya insidentil tanpa menyentuh akar permasalahan yang sebenarnya.Akibatnya air macet terutama diwilayah ketinggian tak terelakkan dan mengundang sinisme publik tanpa henti di media maeanstream dan medsos.
Walikota Tauhid Soleman menyadari keresahan warga atas problem aur bersih dan sampah ini tanpa menimpakan dosa politik keada pendahulunya.
Walikota Tauhid mengakui konsep pengelolaan aur bersih dan sampah harus ditata ulang kearah profesional dan modern.Langkah strukturisasi harus dilakukan dengan aparatur baru yang lebih komoeten dan profesional.
Konsep tata kelola air dan sampah juga harus direformasi kearah pengelolaan yang modern.
Tata kelola sampah misalnya, sampah tidak lagi dipandang sebagai kotoran yang harus dibuang begitu saja tetapi bisa di daur ulang secara partisipatif sehingga problem sampah bisa terurai sementara masyarakat juga bisa meraup duit dari sampah.Sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampaui begutu kira-kira membaca konsep baru tata kelola sampah yang sedang dirancang Waikota Tauhid Soleman.
Kepala Bappelitbangda Kota Ternate Rizal Marsaoly kepada media menjelaskan, pengelolaan sampah akan direformasi kearah partisipatif.Pengelolaan sampah akan di pusatkan di pemerintahan kecamatan dan kelurahan dengan pelibatan masyarakat sehingga masyarakat jika ikut bertanggunjawab dan ter berdayakan secara ekonomis.
Pola pendekatan kata Rizal dimana mata rantai pengelolaan sampah tidak dimulai dari TPS ke TPA tetapi dari pemukiman warga ke Trans Depo Sampah.
Armada viar bakal disiapkan sebagai armada sampah kemudian mengangkut sampah dari permukiman warga lalu ke Trans Depo sampah yang disiapkan disetiap kecamatan, di trans Depo nanti masyarakat bisa memulung sampah yang bernilai ekonomis untuk bisa dimanfaatkan atau dijua lagi ke pengepul sampah botol plastik dan lainya sehingga bisa memberikan nilai tambah ekonomis kepada warga Kita Ternate.
Sementara Walikota Tauhid sedang menjajaki kerjasama kemitraan dengan investor yang punya coor bisnis pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar.
Dalam kesempatan silaturahmi lebaran dengan media ini, Tauhid mengungkapkan rencananya bermitra dengan investor briket untuk mengelola sampah kota ternate sebagai bahan bakar briket.Dalam kerja sama itu,Tauhid Soleman tidak muluk-muluk harus meraup untung duit tetapi pemkot bisa mendapatkan untung dari perawatan armada sampah atau truk sampah sehingga tetap fres guna mampu melayani angkutan sampah.Sebab salah satu permasalahannya karena truk sampah yang sudah uzur.
Rizal menyatakan, konsep baru Tata kelola sampah akan dilouncing saat upacara hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2922 dilapangkan ngara lamo salero.
“armada sampah motor viar beserta Driver nya akan dilouncing oleh Walikota saat usai upacara hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2022 di lapangan ngara lamo Salero-Soa sio Kota Ternate.
Rizal menjamin konsep baru tata kelola sampah ini akan mampu mengurai problem klasik persampahan kota ternate.
Setali tiga uang dengan tata kelola air bersih.Reformasi pengelolaan air bersih telah ditata secara struktural dengan personel baru yang lebih profesional.Bangkir berpengalaman direkrut plus jajaran dewan pengawas yang lebih komoeten.
Dalam waktu singkat problem air secara insidentil masih terjadi.Kemacetan terakhir dikeluhkan warga tanah tinggi namun secara keseluruhan keluhan warga mulai menurun.
Perumda AKE Gaale bahkan telah mencanangkan provit di tahun 2023.
Kita tunggu hasil ya pak Walikota”tantang Jamil warga kota ini.
Melihat problem air bersih dan sampah yang telah lahir dan bertumbuh selama puluhan tahun di kota ternate ini, warga kota ternate Andalan nampaknya harus bersabar menanti polesan tangan dingin Walikota Tauhid Soleman.
Akar permasalahan sudah dipetakan, konsep juga sudah dilahirkan dan pelaksanaannya menanti waktu secara sistematis.
Rizal menyatakan proses pengadaan armada viar telah dikebut dan Agustus pasca hari kemerdekaan sudah mulai on fire mengangkut sampah di tepi pemukiman warga Kota Ternate.(***)