PIKIRAN UMMAT.COM–Jakarta||Nama Dr.Zainal Soleman,MM., belum pudar dari memori warga Maluku utara.
Sempat menghentak panggung politik Malut sebagai calon Gubernur Maluku utara 2024 lalu rupanya sangat membekas di hati dan ingatan rakyat.
Terbukti sudah 8 tahun berlalu, nama mantan Kadispora DKI Jakarta itu masih saja menjadi perbincangan warga Malut terutama dalam wacana pilgub malut yang lagi ramai saat ini.
Pengalaman itu dialami langsung mantan Kadispora DKI Jakarta itu kala pulang kampung sejak pekan kemarin.
Panggilan akrab Ko Nal ini mengisahkan sulaturahmi ke malut penuh haru nan lucu dari beberapa pengalaman spontan yang tak disangka-sangka yang oleh dia sebagai pengalaman yang lucu.
“Ini pengalaman yang lucu”ungkapnya.
Salah satu ketua DPP PBB ini menuturkan ada tiga pengalaman lucu yang dia temui.Ko Nal menuturkan hal itu ditemui saat silaturahmi ke Desa Somahode Oba.
Kisah lucu itu bermula dari perjalanan urusan keluarga di desa Somahode Oba.Saat itu Ko Nal lagi duduk di terminal pelabuhan semut Mangga dua Kota Ternate menunggu giliran speed boat.Tak sengaja Ko Nal dan saudara iparnya duduk bersebelahan dengan beberapa orang di meja sebelah yang lagi terlibat bincang santai.Nama Zainal Soleman sebagai mantan cagub malut terdengar jelas di telinga nya.Zainal tentu sontak dibikin kaget karena namanya disebut dari orang-orang yang asing dimatanya.
“Saya dengar mereka berbincang tetang politik lokal dan pileg lalu menyebut nama saya ‘ada tokoh malut di jakarta yang pernah calon Gubernur Malut namanya Zainal Soleman itu orangnya baik.Saya yang duduk disamping mendengar nama saya ikut disebut sempat kaget dan merasa lucu.Ternyata ada yang masih ingat saya” tutur Zainal Soleman.
Tiba di desa Somahode yang menjadi tujuan mereka, pengalaman yang rada-rada mirip juga ditemui mantan cagub malut ini.
Ceritanya Kala itu Ko Nal ke Desa Somahode Oba bersama keluarga dekatnya hendak mengurus adimistrasi tanah keluarganya itu.Nama Zainal Soleman pun tercantum sebagai saksi pada adimistrasi yang dimasukan ke pemdes setempat.
Kades dan aparat desa yang mengetahui nama Zainal Soleman pada lembar adimistrasi sontak kaget dan berteriak ada bapak Zainal Soleman mantan cagub Malut.Sontak mengundang perhatian warga se kampung desa Somahode lalu berkumpul di kantor desa.
Zainal mengaku kaget bercampur haru dan lucu saat itu.
“Saat itu kita masukan adimistrasi yang juga tertulis nama saya sebagai saksi,saat pak Kades membaca nama saya sontak kaget dan bertanya Zainal Soleman yang mana dan saya menyahut itu saya lalu pak Kades tetiba keluar dan teriak ada pak Zainal Soleman calon Gubernur Malut kita dulu kemudian mengundang perhatian warga ke kantor desa.Mereka satu persatu menyalami saya” kisahnya.
Singkat cerita selesai dari urusan, Zainal dan saudara iparnya itu kembali ke Sofifi menumpangi kapal Very hendak balik ke Ternate.Kepala Desa ngotot mengantarkan mereka berdua ke Sofifi.
“Sampai kita balik ke Sofifi pun mereka ngotot harus antar”ungkapnya.
Di kapal very cerita lucu nan haru berlanjut bak sinetron episode baru.
Di kapal Very tujuan Sofifi-Ternate, Zainal Soleman yang hendak ingin menyaksikan pemandangan laut itu naik ke dek 3, dek paling atas agar pemandangan laut Sofifi-Ternate dengan hamparan pulau Halmahera-pulau kecil tak berpenghuni Filonga,Pulau Tidore, pulau uang seribu yakni Maitara dan Pulau Tidore dengan deru ombak kecil itu terlihat dengan jelas.
Sampai di dek 3, Zainal pun mengambil tempat duduk di kursi paling pinggir agar pemandangan laut terlihat jelas.
Disampingnya sudah duduk beberapa orang dengan seragam ASN dan satu pria berpakaian ala aktivis yang belakangan diketahui Ko Nal sebagai aktivis LSM dan ASN di pemprov Malut yang balik dari kerja di Sofifi ke Ternate.
Singkat cerita Zainal pun menyalami ke 1 aktivis dan 3 ASN pemprov Malut itu sambil memperkenalkan diri.
“Saya Zainal Soleman dari Jakarta lagi silaturahmi di Malut”ujar Ko Nal mengisahkan pertemuan mereka saat itu.
Mendengar nama Zainal Soleman sonnak bikin pria aktivis itu kaget.
“Oh ngoni yang namanya Zainal Soleman.Sahut pria itu dengan nada tanya?”tutur nya.
“Wah saya ini bekas ngoni pe tim sukses di kelurahan Kampung Pisang saat itu saya cuma sosialisasikan ngoni pe nama tapi baru hari ini saya bakudapa deng ngoni ni” tuturnya mengisahkan cerita yang dianggap lucu itu.
Berbagaj pengalaman yang ditemui secara spontan itu selain dianggap lucu juga memberikan pesan kuat betapa hidup harus selalu menabarkan kebaikan walau sekecil apapun.
Zainal mengaku terharu sekaligus terinspirasi bahwa masyarakat memang membutuhkan sosok dan figur yang mampu memberikan hal yang nyata bukan janji manis isapan jempol.(***)
