HEADLINE

CITY BRANDING TERNATE KOTA REMPAH DIGANJAR HAK INTELEKTUAL, TAUHID DINILAI SUKSES MERETAS TERNATE IKONIK.

PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Walikota Ternate Dr.M.Tauhid Soleman, M.Si dinilai sukses membranding Kota Ternate yang ikonik kota rempah.

Kota Ternate yang ikonik itu setelah program  itu branding Ternate kota rempah Walikota Tauhid Soleman itu mendapat pengakuan Negara dengan tercatat secara nasional sebagai Hak Kekayaan Intelektual di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

Apresiasi menyambut penghargaan tersebut.
Walikota Tauhid Soleman terbaca menyambut gembira pengakuan atas programnya dan melihat City branding Ternate Kota rempah berpotensi sebagai ekosistem baru pengembangan dan penguatan pemberdayaan ekonomi lokal.

Sedangkan City branding Ternate kota rempah oleh para pengamat tidak saja menjadi ekosistem pengembangan pemberdayaan ekonomi lokal UMKM tetapi ikonik  ternate bisa go Internasional
Jika dikelola secara profesional.

Latar belakang sejarah Ternate sebagai kota rempah yang sudah mendunia berabjad silam bakal membangun potensi wisata Ternate yang mendunia.
“Ternate sebagai kota rempah tidak saja dalam persoektif ekosistem baru pemberdayaan ekonomi lokal tetapi Ternate go Internasional dalam pengembangan wisata sejarah dunia”ujar Guntur.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, city branding telah diakui oleh negara terkait dengan Ternate sebagai kota rempah.

“Branding seperti ini telah diakui negara, sehingga nanti berikutnya akan di desain dalam rangka penguatan city branding. salah satu contoh pengakuan atau internalisasi city branding harus berakar terlebih dahulu di tingkat lokal baru ke tingkat nasional,” ujar Tauhid, Senin (29/8).

Di tingkat nasional, kata Mantan Sekda Ternate ini, akan disampaikan pada Rabu (31/8) nanti. Namun, semua itu akan disesuaikan dengan undangan yang diberikan, khususnya diskusi untuk menjadikan jalur rempah sebagai peradaban dunia.

“Mudah-mudahan dengan ini dapat berjalan dengan baik. Ada juga beberapa kegiatan lainnya yang akan dibentuk untuk memberikan daya tarik kepada orang- orang yang datang di Kota Ternate, sehingga mereka dapat merasakan langsung bahwa inilah benar-benar kota rempah,” harapnya.

Selain itu rancangan kota rempah tersebut, menurut Tauhid, pihaknya akan mendorong agar UMKM berbasis rempah menjadi bagian dari kekuatan ekonomi lokal, terutama dukungan terkait pariwasata di Kota Ternate.

Di sisi lain, Tauhid berujar, pada 2023 nanti Pemkot akan mendesain sebuah identitas di kota rempah yang terletak di Bandara Sultan Babullah Ternate. Sedangkan museum rempah sudah ada dalam Benteng.

“Tapi yang paling terpenting itu bukan persoalan pasar rempah maupun monumen rempah. Namun, lebih dari itu, yakni bagaimana rempah-rempah ini menjadi bagian dari identitas Ternate,” tutur Tauhid.

Dengan begitu, kekuatan ekonomi dimulai untuk mendorong diversifikasi bahan-bahan berbasis rempah. ini dilakukan sebagai upaya mendorong UMKM jangka panjang.

“Seperti sirup pala, kopi rempah dan lainnya itu sebagai kekuatan. Memang itu sudah ada, hanya saja butuh peran pemerintah sebagai motivator untuk memberikan ruang gerak agar UMKM ini bisa berkembang lebih baik lagi,” tandasnya

Sementara, Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly menambahkan, prinsipnya Pemkot sudah melegitimasi keberadaan city branding setelah disusun sebelumnya. Ini juga diakui dalam hak kekayaan intelektual yang merupakan salah satu branding yang cukup kuat dan berlaku selamanya.

Karena itu, Rizal berharap, kedepannya siapapun didapuk sebagai Wali Kota Ternate, branding harus tetap satu karena sudah tercatat di Kemenkumham.

Selain itu, Ternate sebagai kota rempah ini merupakan perencanaan program yang terintegrasi terhadap beberapa pemerintah, baik OPD khususnya penguatan UMKM dan IKM.

“Setelah tahapan ini dilakukan, akan didaftarkan cengkih Ternate sebagai hak kekayaan intelektual, karena punya citarasa sendiri di beberapa daerah maupun dunia,” tutur Rizal.

Dengan begitu, kata Rizal, maka akan memperkuat narasi kota rempah. Meski begitu, Rizal mengakui, ini dilakukan tidak hanya mengejar volume, tetapi melalui city branding agar lebih memperkuat eksistensi UMKM dan IKM yang berkualitas.

“Kemudian kekuatan narasi cengkih Ternate akan berbeda dengan cengkih Gorontalo dan cengkih yang ditanam di Sulawesi bahkan di daerah lai,”pungkasnya(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *