CUACA EKSTRIM, WARGA HAL-TIM DIHIMBAU WASPADA.
Cuaca extrem berupa hujan disertai petir dan gelombang tinggi yang terjadi dua hari belakangan ini telah menimbulkan banjir Rob di Kecamatan Maba tepatnya di Desa Sailal yang mengakibatkan 54 rumah warga dan 1 fasilitas umum (pasar) terendam banjir bahkan ketinggian ombak pantai 1-3 meter juga menghantam talud yang berdampak ke rumah warga dan jalan umum.
PIKIRAN UMMAT.Com—Maba||Warga Kabupaten Halmahera Timur yang hendak melaut atau dihimbau agar mewaspadai cuaca ekstrim yang lagi mengancam saat ini.Hal itu berdasarkan peringatan yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Haltim Maluku Utara dimana meminta masyarakat terus mewaspadai cuaca ekstrem sampai Februari 2023.
Terbukti, cuaca extrem berupa hujan disertai petir dan gelombang tinggi yang terjadi dua hari belakangan ini telah menimbulkan banjir Rob di Kecamatan Maba tepatnya di Desa Sailal yang mengakibatkan 54 rumah warga dan 1 fasilitas umum (pasar) terendam banjir bahkan ketinggian ombak pantai 1-3 meter juga menghantam talud yang berdampak ke rumah warga dan jalan umum.
BPBD Haltim melalui Kepala Pelaksana, Darso Gadjal mengatakan cuaca ekstrem danpak efek lanina berpotensi menimbulkan bencana alam di sebagian besar wilayah Haltim.
“efek Lanina, kondisi tekanan yang ada di Pasifik Timur dibanding dengan daerah di Pasifik Barat, suhu permukaan laut yang naik dan mengalami anomali atau penyimpangan sehinga pertumbuhan air meningkat, siklon di perairan Australia Timur dan Filipina sehingga berdampak ke laut Halmahera dan peningkatan proses pembentukan awan hujan yang cukup kuat.
Kondisi ini bakal memicu cuaca ekstrim dan terjadinya awan petir,” katanya. Rabu (25/1/2023).
Darso Gajal menyatakan pihaknya terus menyampaikan peringatan kewaspadaan dini guna mengantisipasi risiko korban akibat kebencanaan.
Menurutnya, Cuaca extrem berupa hujan disertai petir dan gelombang tinggi yang terjadi dua hari belakangan ini telah menimbulkan banjir Rob di Kecamatan Maba tepatnya di Desa Sailal yang mengakibatkan 54 rumah warga dan 1 fasilitas umum (pasar) terendam banjir bahkan ketinggian ombak pantai 1-3 meter juga menghantam talud yang berdampak ke rumah warga dan jalan umum.
“Gelombang tinggi naik melebihi tinggi talud dan berimbas hingga ke jalan umum di pesisir jalan umum Desa Soagimalaha Haltim, dan di beberapa Kecamatan,” ujarnya.
Wilayah Hal-Tim sendiri berdasarkan data BMKG, cuaca per hari ini berpotensi hukan sedang dan berawan.(baca data BMKG lengkap di bawah)
BPBD Haltim menandaskan bakal terus melakukan monitoring dan pengecekan di beberapa lokasi yang di anggap rawan terhadap bencana alam.
Darso Gajal menegaskan pentingnya perhatian masyarakat atas cuaca ekstrim yang rawan menimbulkan bencana alam, hujan, badai, langsing dan pohon tumbang.
“Peringatan kepada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca sebab sebagian besar wilayah Haltim menjadi daerah rawan bencana alam seperti banjir, longsor, gelombang tinggi, dan pohon tumbang,” tutupnya.