Di Rakornas Kepala Daerah Katanya Malut Dapat Durian Runtuh, Dr.Mukhtar Adam : Buah Duren nya masih Mentah.
Dr.Mukhtar Adam : Ini Informasi Hanya Surga Telinga Pemerintah Pusat Yang Ke Sekian Kali kepada Gubernur AGK dan Rakyat Malut .Info durian runtuh bagi Malut saat ini adalah keadilan informasi data produksi tambang dan skema pembagian DBH yang adil bagi Maluku utara.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Forum Rapat Koordinasi Kepala Daerah dan Forkopimda se Indonesia di Sentul Bogor Jabar, Rabu kemarin (17/1/2023) berbuah berita heboh bagi Maluku utara.
Berdasarkan cerita dua menteri, Malut katanya seolah mendapat durian runtuh di forum bergengsi nasional itu.
Namun bagi pakar ekonomi, malut mungkin dapat durian runtuh tetapi buah durian nya masih sangat mentah sehingga tidak bisa dinikmati kelezatannya, malut tak ubahnya menikmati lezatnya buah durian hanya dari cerita orang yang makan durian.
Mukhtar mengaku kadang terenyuh, sumbangsih pemerintahan Gubernur AGK yang begitu besar dalam dunia investasi namun kurang mendapat penghargaan pemerintah pusat yang sepadan.
Forum strategis yang membicarakan 8(delapan) issu strategis arahan Presiden Joko Widodo tentang penguatan pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi, pengurangan kemiskinan, penurunan stunting, kemudahan investasi, reformasi birokrasi, stabilitas pengelolaan keuangan daerah dan stabilitas keamanan memdapat perhatian seluruh kepala Daerah dan Formopimda.
Presiden Joko Widodo menekankan agar 8 issu strategis itu menjadi atensi penuh pemerintah daerah pada kinerja pemerintah daerah tahun 2023.
Nah, Ihwal berita menghebohkan itu berawal dari berita terkait pernyataan dua menteri kabinet Joko Widodo yang membicarakan Maluku utara di forum resmi dan strategis nasional itu.
Ternyata informasi yang disampaikan dua menteri yakni Menteri pelayanan perijinan Investasi dan BKPM Bahlil Lahadila dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi itu informasi yang sudah lama dan dinilai pakar ekonomi sebagai informasi yang tidak bernilai tambah bagi Maluku utara.
Media ini juga sebelumnya memberitakan bahwa Dua Menteri Jokowi yang fokus membicarakan Maluku Utara dalam rapat Koordinasi Nasional tersebut yakni, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Di mana Bahlil bilang Maluku Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masuk dalam 5 besar Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tertinggi di Indonesia per Januari hingga September 2022 dan menjadi satu satunya Provinsi di Indonesia Timur yang investasi PMA-nya tumbuh cepat dan tertinggi,” ungkapnya.
Data 5 provinsi tersebut di antaranya Sulawesi Tengah dengan nilai investasi sebesar USD 5.1 miliar, Jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar USD 4.6 miliar, Malut dengan nilai investasi sebesar USD 3.3 miliar, DKI Jakarta dengan nilai investasi sebesar Rp 3.1 miliar, dan Riau dengan nilai investasi sebesar USD 2,5 miliar.
Sementara Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan seperti yang dia katakan setahun lalu yang intinya pemerintah belum bisa membantu anggaran pembangunan Bandara Loleo dikarenakan APBN yang terbatas sehingga diupayakan menggunakan skema KPBU dengan melibatkan perusahan raksasa yang beroperasi di Maluku utara.
Perusahan tambang yang telah memiliki smelter kata Budi akan dilibatkan dalam pembiayaan dalam bentuk KPBU ini.
“Menteri Budi meminta dukungan dari pihak perusahan besar yang memiliki smelter dapat ikut serta mendukung rencana pembangunan tersebut”ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dikutip media ini.
Informasi dua menteri Kabinet Jokowi ini menurut pakar ekonomi Dr.Mukhtar Adam adalah informasi telinga surga dan tak ubahnya informasi yang tak bernilai.
“Kalau cuma informasi tentang investasi tambang di Malut itu masuk 5 besar investasi di Indonesia itu di geogle juga sudah ada, lalu kabar menggembirakan itu apanya, apalagi investasi tinggi tetapi saat yang sama kemiskinan meningkat”papar Mukhtar Adam yang dikenal ekonom kritis ini.
Sapaan akrab Om Papa
Malanesia ini juga mempertanyakan informasi Malut dapat durian runtuh dari berita Keterangan Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa bandara Loleo akan dibangun dengan skema pembiayaan KPBU itu durian runtuh nya dimana.
“Ini menteri bilang Pemerintah belum bisa bantu pembangunan bandara Loleo melalui APBN tetapi hanya melalui KPBU kok beritanya Malut dapat durian runtuh sih”ujarnya kesal.
“Jika tidak bisa bantu jangan kasih telinga surga lagi”ketus dia.
”Saya kadang terenyuh, loyalitas dan sumbangsih pak Gub AGK begitu besar dan nyata namun kurang mendapat penghargaan sepadan pemerintah pusat”imbuhnya.
Oleh Mukhtar, ini info surga telinga kepada Gubernur dan rakyat Malut kesekian kalinya yang kenyataan demi kenyataan ibarat informasi durian runtuh tapi buah durian nya masih sangat mentah jadi tidak bisa dinikmati kelezatannya.Durian runtuh pungkas Mukhtar jika infonya malut sebagai daerah penghasil tambang bisa akses data produksi tambang dan memperoleh DBH tambang secara adil.
”Info informasi surga telinga kepada Gubernur dan rakyat Malut kesekian kalinya.Durian runtuh itu jika informasinya Malut busa akses data produksi tambang dan keadilan DBH tambang bagi Malut”pungkas nya.(***)