oleh

Pak Amien Rais dan Tidore [Part.18].

Ada saat menarik dan jadi memori indah saya adalah ketika kami mengantar beliau untuk mau menelpon ke Jogjakarta.saat itu belum ada handphone.Dengan menggunakan angkot carteran kami menuju kantor Telkom di bilangan jalan Siswa,Indonesiana,di atas pukul 23.00 WIT.untuk mendapatkan fasilitas “Interlokal” berbiaya murah di larut malam begitu.Pilihan menu dan fasilitas telpon paling top masa itu.
☆☆☆
Rangkaian kegiatan di Tidore ini juga,salah satunya adalah Musyawarah Pemuda Muhammadiyah kabupaten Halmahera Tengah,yang menghasilkan kepengurusan yang di nakhodai Husain Alting,saat ini anggota DPD-RI dan juga Sultan Tidore.Saya kebetulan pengurusnya.Kami di lantik oleh pak Syarif Hadler,putra Patani,yang saat itu Pimpinan Wilayah propinsi Maluku sekaligus Wakil Walikota Ambon.Usai di lantik dan memasuki Ramadhan,kami di serahi amanah yang cukup “berat”,setidaknya bagi saya dan beberapa teman.Tak kuasa di tolak.Apa itu?pembagian jadwal Sholat berjamaah sekaligus Tausiah singkat yang saat itu tenar dengan “Kultum”,di pulau Tidore dan Halmahera.Ketika melihat jadwal,seketika dalam hati saya berkata,bolito [bahasa Tidore berarti celaka].Kalau mau jujur,berharap bisa datang terlambat dan kultumnya terlewat.Maklum,belum lama kelar kuliah dan minim jam terbang ceramah agama.Tapi semua itu bisa terlalui dengan “selamat”.
☆☆☆
Usai kegiatan dan kembali ke Jogjakarta,pak Amien menceritrakan pengalamannya selama berada di Tidore ini,sebagai materi yang beliau tulis di kolom Resonansi dalam salah satu terbitan harian Republika.
☆☆☆
Lantas,apa yang hendak jadi pesan dalam tulisan ini?Ya tadi,kisah perjalanan dan kegiatan pak Amien selama di Tidore.Juga sepenggal kiprah persyarikatan Muhammadiyah di masa itu.Pak Amien menjadikan “serba-serbi” muhibahnya sebagai konten kolomnya di Resonansi dan saya mengisahkan pengalaman saya selama mendampingi dan melayani beliau sebagai konten dalam tulisan di media ini.Selebihnya,sudah kami bersepakat di atas bahwa pembaca punya hak untuk rileks dan tak bisa di buat pusing mencerna konten tulisan-tulisan pendek di “kolom” Media ini.Wallahua’lam.!

Baca Juga  Prabowo: "Jangan Korupsi"

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *