TARGET MENANG PEMILU, PARTAI GOLKAR DINILAI HARUS PUNYA KANDIDAT KEPALA DAERAH.
Pemilu, Pilpres Dan Pilkada Yang Nyaris Bersamaan Dinilai Beririsan Dengan Danpak Coattail Effeck.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Partai Golkar Maluku utara memiliki ambisi besar memenangkan hajatan politik akbar di Maluku utara.DPD Partai Golkar Provinsi Maluku utara menargetkan memenangkan pemilu, Pilpres dan Pilkada di Maluku utara.
Kalangan pakar menilai, ambisi Partai Golkar sebagai target realistis namun harus dibarengi dengan strategi yang jitu.Salah satunya harus memiliki figur calon kepala daerah di setiap daerah.Sebab kondisi sosial -politik Maluku utara dinilai masih kuat dengan politik figur pemimpin yang mempengaruhi elektabilitas partai.
Pandangan ini disampaikan pemerhati politik Maluku utara Gunawan.
Menurut Gunawan, faktor pengaruh figur masih dominan dalam masyarakat Maluku utara.Sehingga apa yang kita kenal Efek ekor jas atau coattail effect ungkap dia masih sangat kental dalam perpolitikan.Apalagi setiap daerah di malut kata dia, masing-masing memiliki figur-figur pemimpin sendiri.
“Setiap daerah kan memiliki figur-figur sendiri”ungkapnya.
“Tidak bisa juga hanya berharap pada figur capres dan cagub lantas Cawali dan cabup nya lowong.Harus ada cawali dan cabup sebagai pengikat masa akar rumput di daerah-daerah.Kampanyenya lebih menggigit gitu”tandasnya.
Dia menjelaskan, Ekor jas atau pengaruh ekor jas atau efek ekor jas adalah istilah umum yang merujuk kepada hasil yang diraih oleh suatu pihak dengan cara melibatkan tokoh penting atau tersohor, baik langsung maupun tidak langsung, melalui suatu perhelatan.
Dia menyatakan, Partai Golkar Malut memiliki potensi besar dengan efek ekor jas karena sebagai partai yang pernah berjaya, partai Golkar masih memiliki figur-figur kader partai yang mampuni.Potensi ini kata dia busa dikapitalisasi partai Golkar di Maluku utara.
“Partai Golkar di Malut kan dikenal partai berkuasa dengan banyak kader-kader yang sudah membumi sebagai figur publik itu busa dikapitalisasi melalui pencalonan mereka sebelum pemilu, Pilpres.Saya yakin potensial berdanpak signifikan ketimbang harus menunggu pasca pemilu”jelasnya.
Gunawan menilai, Partai Golkar seperti ketinggalan kereta di Kota Ternate dan Halut karena sampai saat ini belum mencalonkan kadernya sebagai kandidat Walikota Ternate dan Bupati padahal di dua daerah ini dia menilai partai Golkar punya stok kader yang mampuni.Disisi lain, partai-partai politik lain sudah menelurkan kader-kader nya sebagai kandidat-kandidat CAWALI dan cabup dan terbukti ikut mendongkrat elektabilitas partai.
Tauhid Soleman dinilai Gunawan sebagai salah satu contoh dimana Walikota Ternate yang juga ketua DPC partai Nasdem Kota Ternate ini issu kandidat walikotanya turut mendongkrak elektabilitas partai Nasdem.
“Kecenderungan Peta politik kita dipengaruhi oleh figur pemimpin sehingga penting bagi partai termasuk partai Golkar untuk memunculkan kader inti partai.Partai Golkar kek kehilangan taringnya ya”papar dia.
Menurut Gunawan, partai Golkar kota Ternate punya stok kader yang mampuni untuk dijual namun mengapa partai Golkar tidak memunculkan kader nya sebagai figur walikota Ternate untuk berkontestasi di pilwako 2024.
“Saya tidak tau kenapa partai Golkar tidak memunculkan jagoannya di pilwako Padaha ada beberapa nama kader Golkar yang sudah top mind publik”ujarnya.
Dia menyatakan partai Golkar tidak bisa beralasan masih fokus di pemilu dan Pilpres karena kedua agenda itu erat kaitan nya dengan Pilkada.
“Selain waktunya yang mepet juga irisan kemanfaatannya yakni efek figur Waikota terhadap raihan elektoral partai di pemilu”pungkasnya.