oleh

Biaya “Sombong” Calon Kepala Daerah [Part.34].

-OPINI-161 Dilihat

Kemarin,di hari ke 3 Idulfitri, seorang karib manjamu di Open House, kerabat dan teman dekat di kediamannya, kelurahan Cobodoe,Tidore.Kebetulan baru kali ini saya berkesempatan hadir dari tiga kegiatan yang sama dan di momentum yang sama pula sebelumnya.Karib ini seorang pejabat di lingkungan pemerintahan provinsi Maluku Utara.Cerita lepas usai mencicipi hidangan kesukaan saya gohu ikan yang di “kombinasi” ubi rebus, terasa begitu “spesial”.Suguhan kopi beraroma rempah yang di racik khusus, menjadi penghangat, turut melengkapi suasana di siang itu.Tak lama berselang, di tengah obrolan, datang tamu “spesial”, seseoran yang terindentifikasi sebagai yang akan mencalonkan diri sebagai Walikota Tidore Kepulauan, membuat suasana makin “panas”.Maklum,dominan tema dari obrolan tadi adalah soal bakal calon yang beredar dan teridentifikasi mempublikasi diri secara terbuka dalam bentuk baliho.Saya mengamati serius sosok tamu ini, saat turun dari mobilnya hingga masuk.Maklum, baru pernah bertemu muka.Tak lama, beliau pamit untuk melanjutkan kegiatan lainnya.

Baca Juga  In Memoriam KH. Abdul Gani Kasuba, LC, Ustad Ku, Gubernur Ku

Sorenya, karib ini memposting foto sisa kopi siang itu di WAG Teras Aton, sembari berharap ada lanjutan cerita nanti malam.Teman-teman di grup mengiayakan untuk bisa hadir.Kebetulan di WAG ini tak banyak anggotanya, cuma 9 orang.Saya inisiator sekalian adminnya.Targetnya sekedar memudahkan “janjian” bertemu di teras kediaman seorang teman.Saya datang agak terlambat,pukul 22.00.WIT.

Baca Juga  REVISI UU TNI BUKAN LEGITMASI DWI FUNGSI ABRI

Seperti yang telah di duga, temanya masih juga soal kapasitas dan kapabilitas bakal calon Walikota yang “beredar” hingga saat.Saling klaim argumen membuat suasana jadi “gaduh”,bukan lagi berisik tapi nyaris “rusuh”.Saya mengamati sebabnya karena tidak ada “indikator” yang jadi variabel untuk mengulitinya.Saya menawarkannya dan sepakati.Kami mendiskusikan variabel dan bobotnya yang di sepakati.Variabelnya dua, kompetensi diri dan kemampuan lain di luar diri, misalnya soal relasi dan jaringan kerja.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *