Itulah kisah Lebaran kaos Adidas bersama Mama ku tercinta.
Hari-hari pula kukenang Mama ku adalah sosok ibu yang penyayang tetapi tegas dalam pendidikan dan agama.
Saya masih ingat kesan darinya tentang pentingnya pendidikan dan mengaji (baca Aqur’an).
Suatu ketika, saya yang anak bandel di keluarga melawan perintah nya mengaji (belajar baca Al-Qur’an ) membuat Mama ku marah dan mengeluarkan semacam sumpah.
“Kalau ngana tara bisa mengaji, jangan ngana manangis di kita pe mayat”.Sumpah yang saya tanamkan bahwa suatu saat saya harus bisa baca Al-Qur’an dan alhamdulillah saya bisa baca Alqura’an sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya.Alhamdulillah saya bisa menghantarkan nafas terakhirnya dengan bacaan Alwaqiah dan Al Mulk.
Kenangan lain yang tak terlupakan adalah soal sekolah.Ketika masih di bangku SD, seperti biasa ada semacam ritual ambil raport disetiap triwulan.Ibu saya tidak pernah absen untuk mengambil raport saya dan pada momentum ini kerap muncul persoalan jika tidak memenuhi ekspektasinya.
Oleh Mama saya, dia harus berdiri duluan dari orang tua wali murid yang lain.Jelang H-1 acara ambil raport itu, Mama saya selalu mengeluarkan fatwanya “besok kalau mama harus tunggu panggilan ambil ngana pe raport urutan ke 4 saja apalagi panggilan urutan terakhir maka ngana jangan pange pa saya Mama lagi.
Fatwa yang membuat saya harus banting otak bisa juara dan alhamdulillah saya bisa memenuhi asa Mama saya disetiap ritual ambil rapor setiap triwulan.
Mama, memori manis itu masih tetap kukenang kala Mama sakit, Mama sempat meminta saya menggendong mu dan saya bisa menyaksikan dari raut wajah mu betapa senangnya Mama.
Saya yakin, Mamaku di alam kubur yang luas dan terang lagi menyaksikan saya yang gagah dengan baju lebaran.Saya tau, namaku senantiasa mendesah di setiap doa terbaikmu dalam setiap hembusan nafas mu untuk anak-anak mu.Demikian namamu senantiasa menyertaimu disetiap untaian doaku sebagaimana doanya Nabi Ibrahim AS“Rabbanagfirli waliwalidaiya walilmu’minana yaumayakumulhisa”.
Pesan ! Kepada kalian yang masih Bersama orang tua kalian, jangan sia-siakan kesempatan emas dan mulia itu.
Oran tua kita sesungghnya adalah keramat yang sebenarnya.Untuk apa kita mendaki gunung untuk ziarah keramat, jika dua keramat yang ada dirumah kita sia-siakan.Ingat kata Allah dan RosulNya “Ridho Ilahi adalah ridho orang tua”.
Seteguk air saja kita berikan dengan ikhlas percayalah pahalanya tak terhitung.
Selamat merayakan hari raya lebaran semoga kebahagian senantiasa menyertai kita semua.
Ngidi,22 April 2023.
Usman Sergi, SH/Jurnalis.
Komentar