Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Ternate masih di tahun 2024 atau setahun lagi.Namun aroma suksesi kepemimpinan di Kota Ternate mulai menyengat.Politisi-politisi bermunculan sebagai Calon – calon kontestan pilwako Ternate menabuh genderang kepentingan.
Baik incumben Dr.M.Tauhid Soleman, M.Si, terbaca pula gelagak Drs.Syahril Abdul Rajak, M.Si yang katanya masih menunggu dukungan rakyat, malu-malu kucingnya Erwin Umar dll mulai muncul ke permukaan kawah candradimuka politik pilwako Ternate.Baliho mereka bertaburan nyaris memenuhi setiap sudut kota Ternate.
Lumrah ! Karena dalam sistem demokrasi langsung, rakyat sebagai pemilik sah kekuasaan disalami dengan beragam pesan politik dan itulah yang kita harapkan.Demokrasi memang menghendaki adanya kontestasi, percaturan antar kandidat.Sebab Disitulah kita harapkan tersemai gagasan -gagasan cemerlang dan strategis untuk masa depan kota ternate.
Problem kemudian yang muncul adalah apakah pola dan desain konsolidasi politik basis sejalan dengan semangat kota ternate yang pruralistik atau sebaliknya mereka juatru mengais issu-issu primordial yang mengkotakkan masyarakat dalam sekat-sekat sosial?.
Sebagai warga kota ini, tentu kita berharap, para aspiran walikota ternate ini muncul dalam bingkisan politik gagasan.Substansinya mampu membangun kota ternate sebagai rumah bersama bagi seluruh warganya yang prural dan maju.
Komentar