Ustadz Thariq Kasuba Khatib Jumat di Almunawwar.
Dalam Hikmah Jum’at nya, Dai Milenial Ini Meminta Jemaah Untuk Senantiasa Meningkatkan Ketaqwaan kepada Allah SWT.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Uatadz Dr.HM.Thariq Kasuba didaulat sebagai khatib salat jum’an di Mesjid Raya Almunawwar Kota Ternate.Putra sulung Gubernur Maluku utara itu menandai Jumat perdana pasca puasa atau Jumat perdana di awal bulan syawal.
Dalam khutbah Jumat nya, Dai Milenial ini menyampaikan banyak pesan terkait ketaqwaan, keutamaan puasa sunnat syawal, Istiqomah dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah dan kedudukan ibadah haji yang amat penting bagi seorang musim.
Mahasiswa Doktoral pada program study ilmu Al Quran di PTIQ Jakarta ini diawal khutbahnya meninta agar para jamaah Jumat mesjid Almunawwar senantiasa meningkatkan ketaqwaan dan berupaya terus meningkatkan ketaqwaan nya sampai akhir hayat.
Selanjutnya Ustadz Thariq menyatakan bahwa setelah usai sebulan puasa di bulan suci ramadhan, umat muslim disunahkan untuk berpuasa Sunnah selama enam hari di awal bulan syawal.Dia mengatakan, puasa sunnat syawal selama enam hari sebagaimana tuntunan Rosulullah Salallahualaihiwasaalam mengandung pahala yang amat besar seperti puasa dalam setahun.
”Rasulullah bersabda, barang siapa yang berpuasa penuh di bulan suci ramadhan dan kemudian melaksanakan puasa sunnat enam hari di awal bulan syawal maka dia seperti berpuasa setahun”ungkap nya.
Ibadah haji dan umroh juga mendapat perhatian Ustadz Thariq Kasuba dalam hikmah khutbah Jumat nya.Ustadz Thariq mengungkapkan, ibadah haji merupakan perintah Allah kepada ummat muslim dan sebagai penyempurnaan agama Islam sehingga bagi umat muslim yang memenuhi syarat, diwajibkan menunaikan ibadah haji ke tanah suci dan umroh.
Syarat kewajiban haji menurut Ustadz Thariq adalah sehat, berkemampuan secara ekonomi dan terjamin keamananya.Dia mengatakan, barang siapa yang merasa bisa memenuhi tiga syarat ini maka wajib baginya untuk menunaikan ibadah haji dan sebaliknya jika syarat haji itu terpenuhi namun enggan menunaikan ibadah Haji maka ungkap Uatadz Thariq, dia akan mendapat laknat yang amat besar.
”Syarat haji ada tiga yakni sehat, mampu secara ekonomi dan terjamin keamananya, maka barang siapa merasa terpenuhi syarat haji itu maka wajib hukumnya hukumnya berhaji tetapi jika dia enggan menunaikan haji maka laknat Allah itu amat pedih”jelasnya.
Dia menandaskan bahwa Ibadah haji merupakan ibadah yang setara dengan ibadah salat, puasa dan zakat sehingga dengan melaksanakan haji maka sempurnalah rukun islam seorang muslim.
Ustadz Thariq Kasuba tak luput mengisahkan sejarah perjalanan haji Rosulullah tentang haji hudaibiyah yang terkait dengan perjanjian hudaibiyah antara Rosulullah dengan kaum witir qurays.
Dalam hahi hudaibiyah tersebut, para sahabat dilanda kekecewaan atas penghianatan kaum qurays sehingga mereka enggan melakukan tahallul namun berkat nasihat Ummu Salamah, isteri Rosulullah yang meminta Rosulullah memberikan contoh bertahallul sekonyong-konyong-monyong para sahabat pun melakukan tahallul yakni mencukup rambut.
Banyak pesan berharga yang disampaikan Ustadz Thariq Kasuba dalam hikmah khutbah Jumat nya untuk membangun keimanan dan ketaqwaan yang kuat dan kokoh.
Uatadz Thariq Kasuba berpesan agar jemaah senantiasa dan terus meningkatkan ketakwaan sampai akhir hidup sehingga kelak mendapat ganjaran surga jannatunnaim(***)