Dia berpandangan bahwa terpilih atau tidak,itu soal nanti.Tetapi kita perlu mendorong potensi yang ada di kampung ini secara maksimal,dan potensi itu paling mungkin ada pada calon yang di sebut tadi di banding beberapa lainnya.Dia memberi alasan bahwa di kampung lain,mereka berani menargetkan 2 kali lebih banyak,calon mereka untuk lolos di banding jumlah suara yang ada di kampungnya.Artinya,mereka berpikir untuk bisa meraup suara di luar kampungnya begitu besar,kenapa kita tidak berpikir begitu???tanyanya.Lagi pula,selama ini,siapapun calon yang meraup suara terbanyak di sini dan terpilih,toh, tidak pernah di sebut-sebut bahwa kampung kita “memberi”nya suara sekian banyak.Relatif hanya menjadi “kebanggaan” kampungnya dan bukan kita.Dan ini alasan terakhirnya,jika nanti calon dari kampung kita tak terpilihpun,minimal dia menjadi kebanggaan dan silaturrahmi kita tetap terjaga.Apalagi orang tua dari calon yang di sebutnya tadi punya sumbangsih yang di nilai cukup di kampung selama ini.
Sampai di sini,saya merasa bahwa pendapat kawan ini punya “argumen” yang cukup kuat juga.Nyaris saya tak bisa meresponnya seketika.Tapi begini,minimal ada dua benang merah dari tuturannya tadi yang bisa di simpulkan : “kebanggaan” kampung dan menjaga silaturrahmi.Dua hal yang sama-sama penting di rawat bahkan hingga di perjuangkan.
Dia menyebut kebanggaan karena mungkin menjadi anggota DPRD itu sebuah kebanggaan dan selama ini belum ada yang di “bangga”kan.Dan variabel,belum ada yang di banggakan ini,mungkin menunjuk bahwa selama ini,di pemilihan langsung anggota legislatif,belum pernah ada calon dari kampungnya yang menjadi anggota DPRD,atau yang pernah meraih suara terbanyak di kampung,atau bahkan kampung ini hanya di jadikan objek mendulang suara dari calon dari tempat lain,ini yang belum jelas.Yang pasti,di manapun kampung seorang anggota DPRD,terlihat di situ banyak akomodasi program dan kegiatan pembangunan meski dengan skala kecil.Dan kampung yang tak kebagian wakilnya di gedung parlemen,hanya menunggu “nasib baik” saja.Tak peduli letaknya paling dekat dengan kantor para pengambil keputusan sekalipun.Mungkin saja,ini salah satu variabel “kebanggaan” yang dia maksudkan.
Komentar