HEADLINE

Heboh ! Iskandar Idrus Mundur Dari Ketua PAN.

Buntut Ketidakpuasan Atas Keputusan DPP PAN Yang Tidak Menetapkan Dirinya Sebagai Caleg DPR RI dan Dicalonkanya Mantan Boki Kesultanan Ternate Yang Dia Nilai Mengancam Stabilitas Daerah.

PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Ketua DPW Provinsi Maluku tara Iskandar Idrus menyatakan sikap tegas mundur dari kursi ketua DPW PAN Provinsi Maluku itu.Keputusan yang mengagetkan ditengah PAN sedang menyiapkan pencalonan dan menghadapi agenda pemilu, Pilpres dan Pilkada serentak di Maluku utara.Sikap resmi itu dia sampaikan melalui komfrensi pers yang di gelar di Kantor DPW PAN Provinsi Maluku utara, Senin (1/5).

Iskandar mengungjapkan telah menyampaikan sikap resmi melalu surat pengunduran diri bermeterai langsung ke ketua DPP PAN Zulkifli Hasan di kediaman dinas Menteri Widya Chandra Jakarta.

“Secara pribadi saya menyatakan mundur dari ketua DPW PAN Maluku utara dan Saya sudah sampaikan surat pengunduran diri secara resmi bermeterai Rp.10.000 keoada ketua umum DPP PAN Zulkifli Hasan di kediaman dinas menteri Widya Chandra kemarin”ujar Iskandar Idrus dihadapan wartawan.

Alasanya menyatakan mundur dari ketua DPW PAN Malut karena tidak puas atas keputusan pencalegkan DPR RI yang dinilainya mengingkari keputusan setahun lalu dan berpotensi menimbulkan instabilitas daerah.

Dia menyatakan keputusannya didasari prinsip-prinsip yang tidak bisa dikompromikan lagi dan tidak ingin terlibat langsung atas danpak instabilitas daerah yang ditimbulkan.

Iskandar mengungkapkan ada dua alasan pokok yang mendasari pengunduran dirinya sebagai Ketua DPW PAN Malut yakni pertama terkait tidak terakomodirnya dia dalam daftar caleg DPR RI dan  penolakan atas pencalonan Boki Nita Budi Susanti.
”Tentu  ada beberapa alasan yang menurut saya cukup beralasan dan prinsip.Saya menganggap bahwa kepemimpinan itu adalah amanah.Hubunganya dengan itu menyangkut dengan keputusan  terkait komposisi calon DPR RI,  tiba-tiba empat hari yang lalu saya diberi tahu saya  tidak masuk sebagai kompetitor DPR RI, ini menurut saya bertentangan dengan keputusan tahun lalu yang mencalonkan saya sebagai caleg DPR RI.Keputusan DPP tidak mencerminkan aspirasi dari bawah jadi saya menyatakan mundur”jelas dia.

Dia mengungkapkan, keputusan DPP PAN bertentangan dengan keputusan setahun lalu yang menetapkan ya sebagai calon anggota DPR RI.Dia mengungkapkan pula bahwa, sejak ditetapkan partai sebagai caleg setahun lalu, dia telah melakukan konsolidasi politik dengan para tokoh dan sosialisasi langsung di masyarakat sehingga keputusan ini selain mencederai prinsip -prinsip politiknya dan tidak mencerminkan aspirasi dari bawah.

”Kawan-kawan pers taulah, sejak saya ditetapkan partai sebagai caleg DPR RI setahun lalu saya intens melakukan konsolidasi bertemu para tokoh dan turun langsung ke bawah,ini mencederai prinsip -prinsip politik yang saya anut dan tidak mencerminkan aspirasi dari bawah”terang dia.

“Yang kedua terkait keputusan DPP PAN mencalonkan Boki Nita Budi Susanti yang dalam pandangan saya ada potensi besar terjadi instabilitas di kota ternate.Sehingga saya sebagai ketua DPW PAN tidak ingin terlibat dalam dalam instabilitas daerah”.lanjutnya.

”Itulah yang menjadi dasar kebapa saya harus mundur dari ketua DPW PAN”tandasnya.

Iskandar Idrus mengungkapkan, DPP PAN menetapkan 3 caleg DPR  RI PAN selain dirinya antara lain Abdurahman Lahabato, Hein Namotemo dan Nita Budi Susanti seraya meminta dia kembali sebagai caleg DPRD Provinsi Maluku utara.Oleh Iskandar ini sebagai keputusan yang tidak mencerminkan regenerasi kader di tubuh PAN sebab pencalonan kembali sebanyak 3 periode bakal memutus rantai kaderisasi PAN di tingkat Kabupaten dan Kota yang dinilainya sudah mendesak.

Selanjutnya, Iskandar menyatakan akan  rehat sejenak dari politik untuk fokus sebagai anggota DPRD Malut seraya  berkontemplasi.

”untuk sementara saya rehat sejenak dari politik partai dan fokus sebagai anggota DPRD Malut seraya berkontemplasi”pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *