oleh

Kota Ternate Sebagai Sabua Kebangsaan, Respons Visioner Masa Depan Kota Ternate.

-OPINI-5 Dilihat

Sabua Kebangsaan, Keadilan, Good Governance.

Konsep Sabua Kebangsaan tidak berdiri di ruang hampa tetapi dia kohesif dengan berbagai unsur dan segmentasi kehidupan.

Sebagai individu dan kepala daerah dan pemerintahan Kota Ternate, saya menyadari hal ini sangat penting.Gagasan dan upaya promotif harus terus dilakukan agar gagasan mulia itu bisa terus eksis dimasa yang akan datang.Terpenting lagi, Sabua kebangsaan menyatu dalam pola pikir dan pandangan hidup warga kota ternate.

Sebagai individu, sejak dahulu, saya tumbuh dalam pergaulan yang heterogen.Lingkungan tempat lahir,  tinggal dan bertumbuh hingga sebagai Walikota Ternate di kelurahan kampung Makassar , di lingkungan yang menyungguhkan potret keragaman.Ada orang ternate, orang makian, orang Togale, orang sula, Orang Gane, patani dan Weda  ada etnis, Bagis-Makassar, etnis Jawa, etnis Sumatra, etnis Cina, etnis Arab dengan latar belakang agama baik Islam, Kristen, Konghucu telah berbaur damai dalam waktu panjang berabad-abad lamanya.Kampung Makassar ini saya ibaratkan kampung global karena dihuni manusia dari beragam etnis.Saya bertumbuh ditempat itu dan turut dalam sumbangsih keragaman yang damai di Kampung Makassar ini.

Baca Juga  11 Tokoh Membangun Perlawanan Terhadap Oligarki

Sebagai kepala Daerah dalam tiga tahun terakhir, upaya melalui sikap yang promotif terhadap pruralisme terus saya dorong.Menejanjan sikap toleran, menghadiri perayaan hari-hari besar Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Hindu dan Budha merupakan rutinitas saya sebaga kepala daerah kota ternate kala tiba momentum hari besar umat beragama ini.

Pesan penting yang hendak saya sampaikan adalah, pemerintahan daerah Kota Ternate harus memposisikan diri secara netral dan adil bagi semua golongan agama dan berharap fetbeack terhadap kesadaran keragaman bagi setiap pemeluk-pemeluk agama di kota Ternate.

Baca Juga  Mampukah Konsolidasi 11 Tokoh Gagalkan PIK-2?

Sebagai kepala pemerintahan Kota Ternate, beragam kebijakan ditengah ruang moneter dan fiskal yang terhitung sempit itu, saya tak luput pada soal-soal pelayanan dasar.Pelayanan dasar air bersih, pendidikan, kesehatan dan pengelolaan sampah misalnya, harus mendapat kebijakan prioritas pemkot Ternate.Saya menyadari, didalam layanan kebutuhan dasar itu, rasa keadilan bersemi didalamnya yang menyentuh langsung penguatan pruralisme.

Baca Juga  RM “Kong” Ketua PGRI ? Coba Itu.Sebuah Catatan Terpilihnya Rizal Marsaoly Sebagai Ketua PGRI Kota Ternate.

Itu pula olehnya, air bersih dan pengelolaan  sampah yang pada awal pemerintahan saya sempat menjadi persoalan pelik dengan macetnya air PDAM, saya memberikan perhatian serius dan alhamdulillah kini masyarakat bisa menikmati air bersih dengan baik dan lancar.Komitmen membangun pelayanan air bersih ini tetap menjadi prioritas saya di sisa kepemimpinan setahun ke depan dengan mencari dan membangun sumber air bersih baru yang lebih kuat guna memberikan jaminan pelayanan air bersih di kota Ternate terus menalir ke rumah-rumah warga kota ternate.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *