Dan “buah” itu,rupanya benar-benar jatuh tak jauh dari pohonnya.Dia,Muhammad Thariq Kasuba,berusia belia tetapi terlihat begitu serius memaknai hidupnya,menjalani panggilan jiwa yang di wariskan sang ayah.
Tak terhitung jumlahnya,beliau menjadi pendamping dan pembimbing haji dan umroh dari sumber yang bisa di verifikasi,sejak masih menempuh pendidikan strata dua-nya di Islamic University of Madinah beberapa tahun lalu,bahkan hingga kini.Dan saat ini,tengah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di salah satu perguruan tinggi Islam di Jakarta.Di sela kesibukan kuliahnya,MTK juga mengelola podcast miliknya yang concern pada konten pendidikan,keagamaan dan keumatan,sebuah media yang juga lagi trend dan keren.Di Maluku Utara juga sama.Sebagai seorang mubaligh yang berusia relatif muda tetapi punya pendidikan dan pengalaman internasional,kehadirannya sudah tentu jadi pembeda.
Saya ingat betul ketika itu,bermakmum pada beliau di masjid Nurul Hasan kantor gubernur Maluku Utara di suatu ramadhan.Kami tahajud dan beliau menjadi imam sekaligus “memverifikasi” hafalannya.Kalau tak salah,di juz dua puluhan malam itu,sembari di “koreksi” karibnya yang bermakmun tepat di belakang sang imam.Di setiap salam,ada diskusi kecil sang imam dengan karibnya tadi.
Mungkinkah,serpihan “cerita” mirip di atas yang oleh tim kerjanya jadi pemantik tagline, muda itu keren,di sudut jalan itu???entahlah.Yang pasti,amanah itu—jika anda ingin jadi pengemban amanah rakyat di gedung perwakilan rakyat—akan lebih mudah tertunai jika anda pernah,bahkan lama terlatih di medan pengabdian untuk mereka.
Komentar