Fakta tentang kisah pilu orang-orang yang “sunyi” bahkan paradoks di akhir masa keemasannya,bukan monopoli pak Harto.Di level kepala negara,Lee Kwan Yew,mantan perdana menteri dan berjasa besar sebagai peletak dasar Singapore,mendiami kediamannya yang hanya di temani seseorang yang di percayanya.Hal itu di ungkap pendamping rombongan kami,warga Singapore,ketika mobil yang kami tumpangi melewati dekat kediaman orang hebat ini,dalam sebuah kunjungan di Nopember 2012.Biografi para pemimpin dan kepala negara di berbagai belahan dunia hingga kini,juga menyisakan banyak kisah “tragis” di akhir masa jaya mereka.
Di Maluku Utara,ada mantan kepala daerah dua periode yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD di level Kota,setelah terhitung tak lama berhenti,tak terpilih.Mungkin hanya butuh paling banyak 1500 suara saja untuk terpilih.Tak cukup sepertiga yang di raihnya.Padahal profil dan ketokohannya yang di akui luar biasa saat menjadi kepala daerah.
Tulisan ini,sedikitnya,ada ungkapan rasa “haru” atas sosok Saadillah Mursyid tadi.Mungkin deskripsi ini tak sempurna.Tetapi sejauh yang terdeskripsi dari potongan vidio singkat tadi dan yang terbaca dari media,beliau sosok hebat.Tak banyak orang yang berani untuk mengambil sikap itu karena mungkin berpikir tentang “resiko” yang nantinya di hadapi.Yang bisa di maklumi dari sosok Saadillah,beliau saat itu adalah menteri Sekretaris Negara.Tetapi tugas dan peran yang dia ambil,melebihi kewenangan jabatan itu,melompat ke ranah atas nama kemanusiaan,kesetiaan hingga ungkapan tahu diri dan tahu berterima kasih.Seorang Amien Rais,bahkan memberi apresiasi atas sikap setia sosok Saadillah meski beliau adalah bagian dari unsur Orde Baru.
Komentar