Apresiasi hingga Titip Salam : HP Senter yang Bikin Lucu [Part 53].
Anwar Husen/Kolomnis tetap/tinggal dinTidore.
Pimpinan redaksi media ini mengirimkan beberapa potongan screenshot komentar anggota di beberapa WAG di Maluku Utara.Isinya dominan apresiasi dan bentuk kekaguman atas kiprah sosok ini.Sang pemred ini pernah berkabar pada saya sebagai penulis bahwa tulisan kolom anda di posting di 36 WAG dengan berbagai latar belakang dan jumlah anggotanya terbilang banyak,ratusan.
Saya mengirim balik beberapa potongan screenshot pula,baik di WAG maupun yang saya posting di akun facebook saya,@Karivela Anwar ll.Di akun ini,bahkan tetangga sekaligus teman masa kecil yang biasa di sapa Mery,anak mantan bupati daerah administratif Halmahera Tengah,almarhum I.E.Toekan di akunnya @Mary Toekan,yang saat ini bermukim di Hoog Geldrop,Noord-Brabant,Natherlands,mememberi apresiasi hingga pujian “selangit” yang bikin saya sarasa “terbang” tetapi sekaligus “tiarap”,senang tapi juga sedikit merasa belum pantas menerima sanjungan itu.Tetapi saya jadi bersyukur,testimoninya menguatkan ingatan masa kecil saya,dan tentunya karib ini,bahwa jeruk keprok dari Topo,benar bahwa di pesan oleh pihak istana kepresidenan saat itu di masa presiden Soeharto,karena bapaknya yang bupati saat itu,yang “mengurus” orderan istana ini.
Di komentar lain,ada apresiasi terhadap jasa sosok yang saya angkat itu,banyak.Dan dominan pertautannya adalah di Ternate,domisili beliau bersama keluarganya.Selebihnya,ada titip salam dari beberapa koleganya yang sempat membaca kiprah haji Nan ini.Saya sendiri sempat tak menduga situasi ini,meski sama-sama dari Topo,kami beda domisili dan ruang lingkup kiprah,juga berpaut usia yang agak jauh.Yang lucu pemred media ini,yang juga jauh terpaut usia dan lama domisili.Dia mengonfirmasi siapa sosok ini,saya memberinya sedikit informasi kiprah haji Nan,dan dia mahfum.
Saya memang merasakan bahwa sejauh ini,tulisan kolom saya part 52 yang mengangkat sosok punggawa KUD Bobato,Ardanan Salasa,mendapatkan respon yang lebih dari pembaca dari berbagai latar,khususnya tentang sosok dan tokoh.Menemukan “kriteria” sebagai sosok apalagi yang di tokohkan dalam tulisan ini,tentu bukan perkara gampang.Ada “syarat” yang harus di penuhi : dan sosok Hi Nan dalam pandangan saya,memenuhi syarat itu khususnya variabel kiprah sosial-kemasyarakatan beserta segala dampak ikutannya bagi kemaslahatan banyak orang,pekerja keras dan tak “hobi” di publikasi.Belum lagi subjektifitas penulis,harus benar-benar “mistar”,istilah teman saya untuk posisi dan sudut pandang,sedapatnya,lurus.
Ada kementar tadi dari salah satu anggota WAG bahwa haji Nan di masa itu adalah ketua panitia pembangunan sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam cabang Ternate.Dan infomasi ini baru saya tahu,meski sebagai pengurus KAHMI wilayah Maluku Utara saat ini,sesuatu yang melengkapi kekaguman saya atasnya.
Tak hobi publikasi,bekerja dalam senyap,adalah variabel lain kekaguman itu,atas sosok ini.Saat mencoba mengirimkan link tulisan lalu yang mangangkatnya sebagai sosok,terdeteksi bahwa haji Nan tak menggunakan pesan watshaap.Dan ketika saya konfirmasi ini ke karib yang juga pengurus KUD Bobato,dia membenarkan bahwa haji Nan hanya menggunakan HP senter,sebutan untuk jenis handphone biasa [basic phone],sering di sebut handphone “goblok”,yang hanya punya 3 fungsi dalam canda karib saya : menelpon,menerima dan melempar.Sontak saya kaget,sekaligus mengingat salah satu menteri di negara ini,saat ini.Meski memegang posisi paling strategis di kementerian,beliau di sinyalir hanya menggunakan HP senter.Konon,pesan nya untuk koordinasi hingga meminta pencairan anggaran kementeriannya untuk kegiatan yang bernilai triliunan rupiah,hanya di sampaikan lewat pesan SMS.Sang menteri ini juga di kenal luas sebagai seorang pekerja keras.
Benarkah tipikal pekerja keras itu tak suka publikasi dan lebih nyaman menggunakan HP senter???entahlah,mungkin ada juga pertimbangan lain.Tetapi rasanya sedikit “lucu” saja : di jaman “android”,ketika pesan bohong saja bisa di konsumsi dan membuat orang terkagum-kagum pada kita,padahal sedikitnya kita sedang “menyimpan” kebohongan,sekurang-kurangnya,20 persen bekerja,publikasinya 80 persen.Tetapi mereka para pekerja keras,serius dan tidak sedang “berbohong”,tak mau ada publikasi,akun WA saja tak punya apalagi Facebook,instagram dan sejenisnya yang lebih mempublish.Dan saya harus mengatur waktu untuk bisa menyeberang ke Ternate,menyampaikan langsung tulisan part 52 di kolom ini,pada haji Ardanam Salasa untuk bisa di simaknya,sekaligus menyampaikan pesan titip salam kolega beliau tadi,di antaranya Syaiful Bahri Ruray,mantan anggota DPR-RI dan Kasman Hi.Ahmad,mantan rektor UMMU Ternate dan Usman Sergi,pemred media ini,gara-gara HP senter,HP goblok dengan 3 “fungsi” yang fenomenal itu.Wallahua’lam.(***)