Pemilihan umum legislatif tahun 2024 untuk memilih 3 wakil rakyat Malut di DPR RI diprediksi bakal berlangsung sengit.
Percaturan politik sengit itu ditandai dengan kontestasi incumben yang telah menancapkan kuku nya versus caleg baru yang tak kalah garangnya.
Alien Mus, H.Achmad Hatari dan Irene Roba memang masih masuk hitungan pakar dan publik sebagai kontestan potensial peraih kursi DPR RI, namun nama-nama baru yang muncul di daftar calon anggota DPR RI juga tak kalah hebatnya.
Hitung saja ada nama mantan Gubernur Malut dua periode H.Thaib Armayin (Demokrat), ada nama mantan Bupati Halut dua periode Hein Namotemo (PAN), ada pula nama mantan Boki Kesultanan Ternate Nita Budi Susanti (PAN) ada juga nama mantan senator dua periode H.Abdurahman Lahabato (PAN), bercokol pula politisi dan advokad nasional Hendra Kariyanga dan nama pendatang baru diblantika politik DPR RI yakni nama Zulkifli Hi.Umar (PKS).So ! Pertarungan sengit tak terhindarkan.
Sebab masing-masing memiliki modal politik yang tak kalah kuat nya.
Soal figur dan kekuatan mesin politik partai serta dukungan logistik sudah tak diragukan lagi dari para kontestan ini.
3 kandidat incumben bermodal mesin partai politik yakni Partai Golkar, PDI P dan Nasdem yang terkenal ambisius meraih kekuasaan, demikian ambisi pribadi para petahana ini.Dua ambisi ini menyatu dalam aliran logistik dipastikan memiliki energi politik yang dahsyat untuk melaju kembali ke Senayan.Istilahnya “bolong duduk me Mario sampe duduk kong apalagi so duduk kong rasa dia pe nikmat lagi.
Tekad mereka tak bisa ditawar lagi.Meminjam istilah orang makian “jatong kong jatong, turun tara akan turun”.
Namun jangan lupa, H.Thaib Armayin, Hein Namotemo, Nita Budi Susanti, H.Abdurahman Lahabato dan Zulkifli H.Umar juga bukan sekedar pendatang baru.
Mereka terekam punya kapasitas, basis, logistik dengan kendaraan politik yang tak kalah laju nya.Tekad mereka menjadi wakil rakyat juga tak busa ditunda lagi.
Partai Demokrat, PKS dan PAN itu juga partai parlemen yang kian punya ambisi untuk berkiprah di kekuasaan dan paling tidak di Senayan sebagai parpol parlemen.
Rawe-rame rantas malam Malang putung, begitu kondisi kontestasi yang bisa kita gambarkan.
Okey ! Terpenting, percaturan ini tak mengabaikan kepentingan rakyat.ini pertanyaan substantif dari kontestasi pemilu dalam sistem demokrasi bahwa kekuasaan itu from The people, By The people for The people atau dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Bukan dari partai oleh partai dan untuk pribadi dan partai.
Pertanyaan menohok antara incumben dan kontestan baru pasti bersemi di garis demarkasi percaturan
Incumben pasti bertanya “Woe, Ngoni so bikin apa kong Ngoni mau ganti tong 3”.Pertanyaan ini bakal berbalik 360” dari 50 kontestan baru “kong Ngoni 3 so bikin apa selama 5 tahun ini kong mau dudu trus di DPR RI ?
Jawaban sahih dari ke dua pertanyaan ini ada di hati dan otak publik dan seperti apa jawaban rakyat pasti ikut menentukan nasib incumben dan 50 caleg baru ini.
Ini sengit !Uleg kopi tumbu, Gelar tikar,baguling kong kong bauni.
Ngidi, Ternate, 21 Agustus 2023.
Usman Sergi, SH./Pemred.