oleh

Cawe-Cawe Jokowi, Ini Targetnya

Konflik Jokowi vs Magawati ini bukan soal moral. Bukan soal Jokowi tidak pandai berterima kasih dan malah mbalelo terhadap Megawati. Tidak sesederhana itu. Tapi konflik keduanya adalah tuntutan keadaan yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Keduanya tidak bisa keluar dari posisi saling berhadapan.

2024, masa kekuasaan Jokowi habis. Jokowi selesai. Jokowi hanya bisa eksis di panggung politik jika ia aktif di partai. Di PDIP, ruangnya ditutup oleh Megawati. Jokowi sama sekali tidak diberi peran dalam pencapresan Ganjar. Megawati paham kalau ini berbahaya. Kita tahu, Magawati adalah politisi kawakan yang sangat matang.

Baca Juga  Prabowo: "Jangan Korupsi"

Sekali Jokowi diberi ruang di pencapresan Ganjar dan Ganjar menang, maka Jokowi dan Ganjar bisa berkompromi untuk kudeta Megawati. Keduanya, Jokowi dan Ganjar hanya punya kekuatan kalau keduanya bergabung melawan Megawati.

Cawe-cawe Jokowi di pilpres bukan sekedar mencari jaminan pengamanan pasca 2024. Tapi lebih pada upaya menciptakan ruang untuk eksistensi politik bagi Jokowi. Juga anak-menantunya. Eksistensi politik Jokowi akan optimal jika ambil PDIP dengan menggunakan Ganjar sebagai instrumen.

Baca Juga  Ditinggal Jokowi, PIK 2 Dihajar Massa

Upaya Jokowi saat ini membawa semua gerbongnya ke Prabowo diniatkan untuk pressure kepada Magawati agar memberi peran kepada Jokowi. Jika tetap ditutup, Jokowi akan all out dukung Prabowo. Kenapa tidak ke Anies Baswedan? Karena Jokowi kenal dan paham sekali siapa sosok Anies Baswedan. Terlalu pinter untuk bisa diintervensi, apalagi dikendalikan. Kecuali jika Anies Baswedan menang, maka Jokowi dapat dipastikan akan beradaptasi dengan Anies Baswedan.

Baca Juga  ANIES Vs FUFUFAFA: CLASH OF INDONESIAN CIVILIZATION

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *