HEADLINE

Masih Tetap Setia (MTS) Dengan Program Keberlanjutan

Catatan Demokrasi Pilwako Ternate.

Pemilihan Walikota Ternate dan pemilihan kepala daerah pada umumnya sejatinya merupakan ikhtiar rakyat membangun kepemimpinan demokratis yang mengabdi pada kehidupan rakyat yang sejahtera.

Pada aras demokrasi, pilwako atau pemilu sesungguhnya medium kontestasi gagasan dari calon-calon pemimpin Kota Ternate untuk menyampaikan gagasan besar dan atau proposal politik kepada warga Kota Ternate, apa, bagaimana dan kemana Kota Ternate dan warganya dibawa.

Dalam spektrum itu , ruang rasionalitas harus dibuka luas dipanggung pilwako.Wacana, issu dan konspirasi interes politic harus disemai secara konstruktif.Pada saat yang sama, soal sentimentil SARA dalam bingkisan politik identitas harus ditutup.

Namun antara harapan dan kenyataan masih harus dipupuk agar tumbuh selaras.Ikhtiar ini harus menjadi atensi semua komponen strategis.

Seiring, Warga Kota Ternate tak bisa dipungkiri sedang terpapar interes politik di politik Pilwako dan politik nasional pemilu dan Pilpres . Nyaris tak ada ruang kosong di tengah dinamika sosial politik saat ini. Publik seolah-olah terjebak dalam kondisi sentimentil keterbelahan sosial politik dalam dua kubu, antara kelompok koalisi atau oposisi.

Memang Lumrah sih dalam alam demokrasi, pro kontra itu sunnatulah. Demokrasi langsung seperti yang dipraktekan saat ini, memang meniscayakan pro kontra agar pemimpin mawas diri terhadap rakyat.Namun catatan kritisnya, pro kontra politik itu harus diletakan pada aras kepentingan publik bukan interes politik atau kepentingan politik kelompok semata yang menyesatkan.

Tak pula disangkal, pro kontra itu tumbuh ditengah kebijakan pemerintah yang mungkin dirasakan belum adil dan memuaskan.Itu wajar karena itu kewajiban konstitusional rakyat yang telah menunaikan kewajiban konstitusional nya membayar pajak harus mendapat pelayanan yang adil dan setara.

Namun sikap rasional dan bijak pula harus di kedepankan terutama kaum kelompok kepentingan.Gorengan issu kepentingan bisa aja namun jangan sampai gosong lalu menghilangkan manis lezatnya logis dan kebijaksanaan.

Ditengah  krisis pendemi yang meluluhlantahkan seluruh sendi  kehidupan terutama sendi ekonomi, pembangunan yang masif terpaksa harus di rem. Sebab danpaknya ekstra ordinary  secara ekonomi yang salah satunya menyempitnya ruang fiskal akibat kebijakan refucusing.Program-program pro rakyat dan pembangunan infrastruktur kota ternate yang masif harus ditunda.

Dalam kondisi sedemikian, Tentu kita tak bisa hantam kromo dalam menuntut kepuasan pelayanan publik apalagi sampai durasi kekuasaan walikota Ternate yang ke tiga tahun, 2,3 tahun dihabiskan menanggulangi warga yang terpapar dan terancam mati virus pendemi covid 19.Artinya, baru beberapa bulan terakhir ini, Walikota Tauhid Soleman baru bisa fokus 100% membangun Kota Ternate Andalan.

Apalagi ditengah kritisi itu, layanan dasar juga tetap terpenuhi dengan baik.Ya ngadat sehari dua sih ada selain tumpukan dan bau sampah masih menyengat di spot tertentu tetapi seiring pembenahan juga telah dilakukan Tauhid Soleman.

Kubu barisan pendukung MTS mungkin saja mengajukan Pertanyaan kritis, Layanan publik apa yang tidak dilaksanakan oleh Tauhid sehingga belum dirasakan warga Kota Ternate ?
Layanan air bersih ? Rasa-rasanya terlampau tendensius. Pelayanan air bersih di era Walikota Tauhid Soleman pada awalnya memang sedikit terganggu. Tak dapat dipungkiri, problem insidentil itu tak lepas dari masa lalu dan terbukti dengan pasti Tauhid mampu menjadi problem sustainable air bersih bagi Warga Kota Ternate. Sumber air baru ditemukan, bakal menjawab peoblem hulu sampai hilir.Beberapa bulan terakhir ini, kita tak lagi disuapi dengan berita-berita PDAM ngadat.

Soal Sampah? Ini juga tak bisa kita pungkiri menjadi masalah klasik Kota Ternate. Mulai dari hulu sampai hilir, tata kelola sampah kota ternate bermasalah.

Namun Tauhid telah mengambil solusi fundamental. Penanganan sampah direkonstruksi dari hulu sampai hilir. Sampah kota ternate bertransformasi menjadi industri yang bernilai ekonomis dengan pengelolaan yang bersifat pemberdayaan masyarakat dan belum juga sekarang lagi ada penambahan armada yang manjadi salah satu indikator persoalan pengangkutan sampah yang belum maksimal, wajar saja! Kebanyakan Armada sampah yang ada sekarang, dari pemerintahan sebelumnya yakni Almarhum Syamsir Andili. Pemerintah Kota Ternate di bawah kepemimpinan MTS benar-benar memaksakan persoalan teknis persampahan ini lebih serius, walaupun selalu berbenturan dengan persoalan anggaran dan masa jabatan yang cukup singkat.

Pendidikan dan kesehatan di Kota Ternate sejauh ini berjalan normal meskipun masih terdapat riak-riak kecil dari dinamika yang semakin berkembang.
Tauhid Soleman memang nampak tertatih letih diawal kepemimpinanya akibat terpapar pendemi covid 19 selama 2,3 tahun selama 3 tahun keemimpinan nya.Namun berkat komitmen, Tauhid berhasil keluar dari jebakan virus mematikan bagi warga kota Ternate itu.

Seiring lepas dari cobaan berat penanganan pendemi covid 19, Ditahun ini, Tauhid Soleman nampak menancapkan sebagai tahun pembangunan infrastruktur Kota Ternate sebagai kota Rempah atau Spice City.

Spot-spot pariwisata kota dibangun mulai dari Anjungan Kuliner Pandara Kenanga, waluapun notabenenya program ini adalah dari APBN, tapi dimasa kepemimpinan beliau, beliau selalu mengupayakan komunikasi secara intens dengan pihak berkepentingan termasuk pihak Kementerian, agar kawasan tersebut harus benar-benar terlaksana sesuai dengan keinginan masyarakat. Terlepas dari itu, akan hadir area kuliner, hasil dari renovasi tempat kuliner belakang Jatiland yang sementara ini digadang-gadangkan akan lebih menarik dan higienis. Selain itu, juga akan ada perbaikan-perbaikan area/ruang publik yang sementara ini sudah pada tahap perencanaan hingga nanti akan dilaksanakan pada masa kepimimpinan Walikota Ternate, Dr. M Tauhid Soleman, M.Si.

Jika kita lebih melihat secara objektif, ada juga perbaikan yang telah dilaksanakan pada masa kepemimpinan ini. Selain area publik, area kuliner. Ada juga pembangunan terminal ruang tunggu di Gamalama dan Bastiong, yang di desain secara futuristik dan elegan. Sebagai contoh, area dalam pasar Bastiong, beberapa tahun sebelumnya terlihat sangat semerawut dan sangat tidak teratur. Sekarang, coba diperhatikan area dalam Pasar Bastiong sudah tidak ada lagi tergenang air ketika hujan, jalan berlubang sudah di minimalisir terminal ruang tunggu sangat terlihat baik dan sangat terpenting masyarakat kini nyaman melewati area tersebut.

Komitmen berbenah dan keberlanjutan program akan terus dicanangkan sebagai upaya kepentingan masyarakat secara luas. Sebagai seorang dengan backround Birokrasi-Politisi, M Tauhid Soleman (MTS), Masih Tetap Setia untuk kepentingan Rakyatnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *