Panggung politik Maluku utara sedang bergemuruh.Riuh politik itu tidak saja karena tahapan pemilu 2024 memasuki etape pengumuman DCS anggota legislatif, namun aroma jegal-menjegal dan menohok kawan seiring yang mematik emosi dan adrenalin pendukung dan pemerhati politik.
Titik episentrum politiknya pada soal teriliminasi nya politisi kawakan Maluku utara dan partai Golkar Dr.Syaiful Bahri Ruray, SH.M.Si.Internal Partai Golkar sendiri bahkan dibikin kaget atas fakta politik ini.Miris ! Syaiful Bahri Ruray tersingkir dari dua nama baru dan masih hijau di panggung politik Malut dan partai Golkar.
Kenyataan politik pil pahit yang mendera Sapaan akronim SBR ini memang mengundang galau.Sebab, kapasitas dan kredibilitas mantan legislator DPR RI ini bukan kacangan sehingga dengan mudah disingkirkan nama baru yang justru tidak familier apalagi terhitung masih ingusan dalam dunia politik.
Infonya, jajaran pengurus partai Golkar di Daerah-daerah sedang menghitung waktu mundur kekalahan partai Golkar di Pemilu 2024.1 kursi Partai Golkar di DPR RI dari dapil Malut terancam raib katanya.
Suasana kebatinan yang tak diharapkan ditengah keyakinan tinggi harus terus disemai segenap jajaran pimpinan dan pengurus dan simpatusan partai Golkar di Malut.
Lepas dari soal partai Golkar, hilangnya nama Syaiful Bahri Ruray dari DCS anggota DPR RI juga menyiratkan rasa kehilangan publik Malut akan wakil rakyat yang berkapasitas guna mampu memperjuangkan aspirasi dan kepentingan Malut yang masih menumpuk ini.
“Tidak ada lagi pilihan terbaik”guman Syakir, warga Malut ini.
So ! Situasi sedemikian memberikan signal bahaya bagi partai Golkar.Partai Golkar potensial ditinggalkan pemilih cerdas yang hanya membidik caleg cerdas seperti Syaiful Bahri Ruray.
Apa jajaran pimpinan partai Golkar telah dilanda amnesia politik ? Bahwa Pada aras kepentingan politik, Kasus SBR ini memberikan angin segar bagi 16 partai politik tetangga.Partai Golkar yang masuk nominator kuat peraih kursi DPR RI Go Out.Artinya “persaingan merebut kursi DPR RI semakin terbuka”.
Katakanlah SBR seperti pada pemilu lalu, hanya sebagai target vote geter nya Alien Mus, namun itupun tetap menggerus kekuatan raupan elektoral partai Golkar.”Kan tidak ada Bang Ipul maka tidak ada dukungan suara signifikan”ujar Makmum.
All konteks, tersingkirnya akademisi, anggota mahkamah partai DPP Partai Golkar ini menyiratkan internal Partai Golkar sedang tidak bae-bae saja.
Selentingan beredar, faktor uang menjadi hakim dari Muara persoalan ini.Wallahualambissawab !
Ternate, 20 Agustus 2023.