oleh

Tambang Datang, Lingkungan Terbilang.

Bukti kemajuan pembangunan Maluku utara juga memang tak sebanding dengan hasil tambang itu sendiri.Predikat pertumbuhan ekonomi tertinggi 27% sebagai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia nyatanya tak berbanding lurus dengan pembangunan Maluku utara yang sama saja laju pembangunanya dengan pertumbuhan ekonomi masih 6-7%.
Kek jatuh tertimpa tangga, Lingkungan hidup sebagai ekosistem kehidupan mahluk hidup terutama manusia kini terancam dan menyiratkan ancaman di masa yang akan datang.

Kampung-Kampung yang menyimpan memori historis, budaya dan asal usul sosial masyarakat tergusur dari superiornya tambang.Sungai dan situs geopark seperti gua Boki maruru yang dahulu asri dan bening kini keruh laksana air becek.Meminjam ungkapan salah warga nitizen”kondisi air sedemikian, buaya saja bisa sakit mata”.

Baca Juga  Laut Kok Punya HGB. Negara Makin Kacau !

Terlibat atau tidak pihak perusahan pertambangan dalam kerusakan lingkungan masih menjadi pertanyaan.Namun sejarah kasus kerusakan lingkungan di lingkaran tambang linear dengan usaha ekstraksi mineral logam dan nikel ini.

Kasus keruhnya air Boki maruru bisa ditelisik lebih jauh dan dalam, apakah berbanding lurus dengan sistem pengelolaan pertambangan yang buruk atau tidak.

Baca Juga  Bawaslu Malut dan PH Sherly-Sarbin Beda Pendangan, Pekara Pilkada Malut Makin Menyala

Pemerintah daerah baik provinsi dan Kabupaten perlu mengambil peran dalam meluruskan soal ini agar tidak bias tak tentu arah.Kasimpulan dari sebuah kajian lingkungan yang ilmiah sangat diperlukan.

Dari sisi ekonomi, pemerintah sudah waktunya mendaur ulang mindsetnya.Sikap manja pemberian karpet merah kepada investor perlu ditinjau ulang, paling tidak eksistensi mereka harus setara dengan kepentingan negara dan rakyat.Win-win solution lah istilahnya, jangan terlampau berat sebelah lalu merugikan pihak negara dan rakyat sebagai pemilik sah SDA Tambang.

Baca Juga  Tanggapi Perkara Pilkada Malut di MK, AbduRahim Fabanyo Yakin MK Diskualifikasi Sherly-Sarbin

Iklim investasi pertambangan memang wajib dijaga pemerintah sebagai pengepul asap dapur negara namun upaya menjaga keadilan ekonomi dan melestarikan ekosistem lingkungan juga tak kalah pentingnya.

Masa depan pertambangan bisa diprediksi dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi namun kehidupan akan tetap berlanjut yang mungkin bukan lagi kita yang hidup hari ini tetapi generasi kelak.Tak heran adagium kaum enveromentalisme berkata “Hutan adalah warisan bagi generasi kelak”.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *