Akademisi Nilai Anies -Cak Imin, Perpaduan Ideal.
“Berhasil Pertemukan Dua Garis Politik Islam Yang Selama Ini Dinilai Berseberangan”.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden dari koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar dinilai sebagai pasangan yang ideal dari sisi aliran politik.
Anies-Muhaimin Iskandar adalah perpaduan dan penyatuan dua garis politik Islam yang selama ini dinilai berseberangan di panggung belakang politik Indonesia.
Pandangan itu dikemukakan akademisi yang juga ketua ISNU Provinsi Maluku utara Dr.Mukhtar Adam kepada media ini, minggu(10/9/2023).
Menurut sapaan karib Om Pala Malanesia ini, paket Anies-Muhaimin Iskandar mampu memupus isu miring politik intoleran yang kerap ditudingkan ke Anies Baswedan sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta sampai pencalonannya di Pilpres saat ini.Anies oleh Mukhtar sejak pilgub digambarkan sebagai politisi Islam kanan sehingga kepemimpinan an penuh toleran di DKI Jakarta itu pun tak kujung memupus isu miring intoleran padanya.Dengan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Ketum PKB dan kader Nahdiyin yang dikenal kental dengan nilai Islam toleran berhasil memupus isu intoleran tersebut.
“Anies Baswedan, awal kemunculan dalam Pilgub DKI sampai dengan pencapresan 2024, membawa nuansa Islam kanan yang identik dengan intoleran, seberapa pun manfaat toleransi dalam kebijakan masa memimpin DKI Jakarta, tak cukup mampu membendung aliran Islam jalur keras yang di sematkan pada Anies Baswedan”nilai dia.
“Sementara Muhaimin Iskandar, yang tumbuh dan berkembang dilingkungan Nadhliyin, dikenal sebagai Islam tengah yang mendorong aliran Islam Nusantara, dengan berbagai aroma toleransi yang kuat menciptakan kebedaan dalam jembatan kebersamaan, memberi tempat yang layak bagi semua kebedaan dalam keindonesiaan, mendorong Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai wadah aspirasi politik dari kaum Nadhliyin dengan Islam Nusantara mejadi perjuangan utama dari PKB yang di Motori Muhaimin Iskandar”jelasnya.
Dengan demikian, paket Anies-Muhaimin Iskandar kata Mukhtar mengambarkan “Perjumpaan penyematan Islam garis keras dan Islam Nusantara dalam satu paket Pilpres 2024, adalah sebuah ijab-kabul ukhuwah Islamiyyah wataniah bagi kemaslahatan bangsa untuk menjadikan model bangunan Madani dalam menyambut satu abad Indonesia”simpul dia.
Secara luas dia menjelaskan bahwa “Sisi lain perjumpaan yang menarik perlu dilirik adalah PKB dan PKS, yang oleh kedua jama’ah sulit bertemu dalam forum, dengan berbagai pandangan yang berbeda terkait kebangsaan dapat dilebur oleh kedua sosok Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang di beri nama Koalisi AMIN – Nadhliyin (NU – Muhammadiyah) telah mampu merangkai kebedaan pandangan politik menjadi rumah bersama menjadi rumah kebangsaan”pungkas akademisi kritis yang akrab dengan sapaan Om Pala Melanesia ini (***)