oleh

Mimpi Angkasa-Bumi dari Budhy Nurghianto

Soal birokrasi saja masih harus ditata baik SDM dan etos kerjanya untuk perform sebagai birokrat inovatif dan punya komitmen bekerja untuk kemajuan kotanya.

Sosial? Rasa-rasanya Ternate kek masih unggul dengan New York. Kota dengan warganya yang religuis dan beragam etnis yang berbudaya ini, bisa membangun kesadaran sosial yang toleran.

Optimisme harus tetap tegak lurus untuk menemukan seorang pemimpin Kota Ternate yang mampu membawa Kota Ternate melompat tinggi layaknya Walikota Edward Koch mendesain New York.

Sejujurnya, secara pribadi saya untuk mengangkat sederet pembangunan yang lagi dirintis dari Walikota Tauhid karena pandara kenanga dan sejumlah ruang publik mungkin belum setara ruang-ruang publik di kota.

Baca Juga  Sambut NATARU, Bupati Hal-Sel Bassam Kasuba Serukan Kerukunan dan Kedamaian

Saya juga malu, bahwa Walikota Tauhid Soleman berhasil mengeluarkan Kota Ternate dari jebakan pendemi covid 19 dan kembali menyemai asa kemajuan Kota Ternate.
Walikota Tauhid Soleman tak bisa dipungkiri ada lemahnya baik pribadi dan sistimatis.

Namun nuansa lain bisa kita baca dari raut wajah warga Kota ini ketika mereka memenuhi spot-spot rekreasi Kota seperti di Taman Nukila, Pandara Kenanga, objek wisata di Tolire dll dan tak ketinggalan di taman didepan Kantor Walikota yang tak sepi dengan persembahan hiburan.

Kasat mata, warga Kota ini sedang menikmati geliat kehidupan ber cita rasa Kota yang mungkin belum dan tak sebanding Kota New York.

Baca Juga  Mansur “Chulen” Abdul Fatah : Terimakasih Prof Denny Indrayana

Jangan takut, jika tak ingin Tauhid Soleman lagi, karena telah banyak muncul calon pemimpin Kota Ternate.Mereka mungkin memiliki kemampuan lebih untuk bisa merajut Ternate berasa New York.

Bung Budhy juga harus lebih memkirkan bagaimana pilwako harus bebas dari politik uang serta mengedepankan politik gagasan bukan politik identitas.

Pemimpin terbaik juga harus lahir dari pola rekrutmen partai yang profesional bebas dari politik sangoni dan saweran disamping partai melalui kader-kader di parlemen harus mampu mengawal pemerintahan dengan baik dan sistimatis.

Dalam arus demokrasi yang berkualitas dan sistim pemerintahan yang kuat, tidak sulit menemukan pemimpin-pemimpin yang kompeten untuk memajukan negerinya. Akan tetapi kita harus bersyukur dari masa Walikota Syamrir Andili, Burhan Abdurahman hingga Walikota Tauhid Soleman punya style kepemimpinan yang berbeda-beda dan menghadapi persoalan kota pun yang berbeda-beda. Maka mimpi bersama kita kedepan adalah soal bahu-membahu membantu, memberikan pandangan, maupun kritik kepada program pemerintah untuk tetap melanjutkan yang belum terlaksanakan, agar mencapai cita-cita bangsa, menuntaskan kemiskinan, menciptkan kesejahteraan, dan memberikan pelayanan terbaik di segala sektor untuk bersiap menuju Indonesia emas 2045.(***)

Baca Juga  Bawaslu Malut dan PH Sherly-Sarbin Beda Pendangan, Pekara Pilkada Malut Makin Menyala

Ternate, 3 September 2023.

Depan Taman Nukila, Kota Ternate.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *