DEMA IAIN Ternate Gelar Aksi Sagea Hal-Teng.
DEMA IAIN Ternate Ajukan 16 Tuntutan Termasuk Boikot Pemilu 2024.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Ternate menggelar aksi tuntutan penyelesaian masalah Sagea dan nasib petani dari ancaman industri tambang, Selasa (3/10/2023).
Aksi di depan kediaman Gubernur Maut di bilangan pertigaan Takoma ini dilakukan dengan aksi bakar ban dan menutup akses jalan melewati depan kediaman Gubernur.Polisi terpaksa melakukan rekayasa lalulintas mengalihkan akses laluntas ke jalan lainya.Meskipun demikian aksi mahasiswa tergolong masih berjalan tertib.
Aksi masa yang diikuti ratusan masa dari DEMA IAIN berdasarkan keterangan aparat pengamanan di lokasi digelar sekira mulai pukul 13.16 dan masih berlangsung sampai berita ini terbit.
DEMA IAIN dalam tuntutannya antara lain meminta pencabutan ijin PT.First Facific Mining dan boikot pemilu 2024.
DEMA IAIN mengajukan 16 tuntutan diantaranya menuntut PT.First Pacifik Mining harus menghentikan segala bentuk aktifitasnya di Desa Sagea, Pemda Kabupaten Hal-Teng dan Malut segera mengevaluasi PT.First Pacific Mining, Cabut IUP di Malut, Stop kriminalisasi dan intimidasi masyarakat Sagea, berikan akses air bersih di kampung Sagea, usut tuntas pelanggaran HAM di Halmahera Timur, stop perampasan lahan petani, usut tuntas kasus pembunuhan di Halteng dan Haltim, naikan harga komoditi lokal, wujudkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tangkap dan adili mafia tambang, tarik TNI dan Polri dari wilayah pertambangan di Maluku utara, wujudkan reformasi agraria sejati, boikot pemilu 2024 dan tolak reklamasi pantai di Maluku utara.
DEMA IAIN menilai, pemerintah pongah atas penderitaan yang dialami rakyat tanpa kebijakan perbaikan yang berarti.
”pemerintah bukan nya mengambil langkah kebijakan solutif yang berpihak pada kepentingan rakyat tetapi justru di jawab dengan Undang-undang Minerba, UU ITE, Kenaikan harga Sembako, BBM”tukas nya.
Terkait tuntutan kenaikan harga komoditas, Presiden DEMA IAIN Rahmat Rajak meminta pemerintah nasional dan Daerah segera mencari formulasi baru untuk harga komoditas lokal yang lebih baik.
”Kami lihat harga komonitas fluktuatif yang merugikan petani, pemerintah pusat dan darrah harus melindungi harga koModitas lokal yang baik”pinta dia.
Rahmat Rajak juga menyoroti hasil kajian DLH terkait air sungai Sagea sebagai sumber air minum sangat tidak tepat.
”Masyarakat harus terlibat dalam uji sampel sehingga Masyarajat tahu sebagai hasil ini lab yang benar”pungkasnya.
Aksi DEMA IAIN Ternate memulai rute dari kampus, RRI, depan kediaman Gubernur kemudian lanjut di depan Kantor Walikota Ternate.Di Kediaman Gubernur, Masa aksi hendak melakukan Audensi dengan Gubernur namun tidak terlaksana karena Orang nomor satu Malut itu sedang tidak berada di tempat.
Aksi mahasiswa di depan kediaman Gubernur berakhir pukul 14.58.Masa aksi selanjutnya menuju Kantor Walikota Ternate.
”Akan ada langkah selanjutnya untuk menindaklanjuti aksi hari ini”pungkas Rahmat Rajak, Presiden DEMA IAIN Ternate(***)