oleh

Dalam Rangka HUT Malut ke 24, DLH Malut Gelar Webinar Tentang Sampah dan Ekonomi Sirkular.

-HEADLINE-103 Dilihat

Dr.Evi Frimawaty,S.Pt., M.Si dalam paparan materi dengan judul Sampah dan Ekonomi Sirkular di Indonesia memaparkan bahwa Salah satu sektor Ekonomi Hijau yang Prospektif adalah Sustainable Waste Management (SWM)

Dia mengatakan, Pendekatan kebijakan Ekonomi Hijau diharapkan mampu memadukan aspek “L pelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi”

Dia menjelaskan bahwa Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.

Baca Juga  Mantan Gubernur Malut Wafat, Pemda Hal-Tim Turut Berduka

Lanjut dia, Ekonomi sirkular bukan hanya membahas pengelolaan limbah dengan melakukan daur ulang, namun juga mencakup serangkaian intervensi yang luas di semua sektor ekonomi, seperti efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi karbon.

Evy juga pada kesempatan itu memaparkan data sampah dunia  dimana Indonesia bertengger di urutan ke 5 penghasil sampah tertinggi didunia.

Baca Juga  Mantan Gubernur Malut Terbaring Kritis di RSUD CB,

“Negara-negara dengan penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak diantaranya Indonesia diurutan ke 5 dunia, ungkapnya.

“Jadi data negara penyumbang sampah terbesar di dunia itu Filipina: 356,371 ton, India: 126,513 ton, Malaysia: 73,098 ton, Cina: 70,707 ton kemudian Indonesia: 56,333 ton, Brazil: 37,799 ton dan Vietnam: 28,221 ton”ungkap dia.

Namun menurut nya, negara maju menghasilkan jumlah sampah plastik yang tinggi per orang, namun, mereka memiliki proses pengolahan sampah yang lebih baik dibanding negara berkembang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *