oleh

Gibran Cawapres?

-HEADLINE, OPINI-193 Dilihat

Satu sisi, rakyat kecewa. Jokowi akan dituduh sebagai presiden yang membangun dinasti politik. Tak ubahnya seperti SBY. Bahkan lebih parah, karena menggunakan instrumen negara.

Di sisi lain, perang bubat akan dimulai. Tidak bisa membayangkan betapa marahnya PDIP. Partai yang membesarkan karir Jokowi dengan memberi tiket kepada presiden ke-7 ini sejak nyalon walikota Solo dua kali, tiket nyagub di DKI, kemudian nyapres dua kali. Tidak sampai di situ, PDIP juga memberi tiket Gibran untuk nyalon walikota Solo dan Bobby (menantu Jokowi) nyalon walikota Medan. Lalu, Gibran akan keluar dari PDIP dan nyalon cawapres di kubu sebelah? Kubu yang menjadi salah satu rival Ganjar, capres dari PDIP. Sebelumnya Kaesang juga diangkat menjadi ketum PSI, partai yang terus menerus akan membayangi elektabilitas PDIP.

Baca Juga  Bagian (1) “RARO GAM’ MENGUKIR JEJAK DAN MAKNA

Jika Gibran ambil keputusan jadi cawapres Prabowo, maka jelas sudah dimana posisi Jokowi di mata PDIP. Siap berhadap-hadapan. Benturan keras kedua belah pihak akan dimulai.

Boleh jadi Jokowi mengkalkulasi bahwa sudah saatnya ia exit dari tekanan PDIP. Bagi Jokowi, dan juga anak-anaknya, di PDIP, tidak ada lagi masa depan. Harus membangun masa depan sendiri. Kaesang di PSI. Jokowi dan Gibran suatu saat bisa ambil alih Gerindra. Ini jauh lebih menjanjikan, karena peluangnya sangat besar.

Baca Juga  Pertarungan Politikus Saudagar, Birokrat dan Aktivis Politik di Perang Kota

Jakarta, 11 Oktober 2023

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *