oleh

Kabar Duka Yang Jadi Pemantik Memori itu : Mengenang Almarhum Thaha Kotu dan I.E.Toekan [Part 74].

-HEADLINE, OPINI-142 Dilihat

Iklan.

Pagi tadi, di beberapa WAG ada kabar duka.Telah berpulang ustadz Thahah Kotu, seorang agamawan dan mubaligh yang cukup di kenal, khususnya di Maluku Utara.

Saya tak mengenal dekat almarhum dan almarhum mungkin juga tak mengenal saya.Hingga mau menulis nama lengkapnya saja, saya harus mengutipnya dari postingan kabar duka ini dari seorang kawan, yang dekat profesinya dengan almarhum bahkan teman dekatnya.Makanya saya yakini, tak salah menuliskan nama almarhum meski puluhan tahun lalu saya sudah akrab dengan nama ini.

Baca Juga  BI Apresiasi Pemda Hal-Sel Capaian Tertinggi Digitalisasi Kinerja Moneter

Saya memutuskan menuliskan kisah setelah menunggu beberapa informasi pribadi tentang almarhum yang saya minta dari seorang karib tetapi tak kunjung saya dapatkan di jeda waktu kurang lebih 3 jam hingga ba’da sholat Jum’at.

Saya, dan mungkin kita semua, seringkali menghubung-hubungkan fakta keseharian seseorang dengan saat atau hari berpulangnya.Entah itu orang yang cukup di kenal publik, keluarga kita, sahabat karib hingga tetangga rumah kita.

Baca Juga  INDONESIA DI SIMPANG JALAN

Kenapa harus menghubung-hubungkan juga hal-hal begini???ya sekedar pembelajaran dan renungan bagi saya dan mungkin juga kita semua.Semua ini karena kita pernah mendengar dari para agamawan atau membacanya dari buku dan lain-lain, bahwa hari Jum’at punya keutamaan tertentu hingga di kaitkan dengan yang berpulang di hari itu.Meski juga, dalam pandangan ahli hakikat, bisa juga berbeda,termasuk saat atau waktu menziarahi kubur, misalnya.Tapi bukan itu yang ingin saya tulis.

Baca Juga  CATATAN PIMRED : MENAKAR SIKAP POLITIK WALIKOTA TERNATE di PERANG KOTA 2029.MTS antara RM dan NA

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *