oleh

PILPRES 2024: PERTARUNGAN TOKOH TEGAS, KERAKYATAN, DAN INTELEKTUAL

-HEADLINE, OPINI-130 Dilihat

Pendapatan rata-rata rakyat di sana masih di bawah rerata nasional. Fakta ini membuat sebagian orang ragu pada kepemimpinan Ganjar. Dalam salah satu videonya, ia menyatakan politik itu pencitraan. Keyakinan pada konsep politik inilah yang membuat ia lebih sibuk di medsos untuk membangun citra kerakyatan. Dan dia berhasil.

Dukungan Jokowi dan PDI-P sebagai parpol wong cilik menguatkan citra Ganjar sebagai tokoh kerakyatan. Apalagi Ganjar — sebagaimana juga Prabowo — mengaku akan melanjutkan legacy dan program pembangunan Jokowi meskipun banyak kebijakannya menuai kritik luas karena membahayakan negara.

Ketiga, karakter intelektual dan santun yang diwakili Anies Baswedan. Menurut hasil survey Litbang Kompas, selain karakter tegas dan kerakyatan, antusiasme rakyat pada tokoh intelektual baru muncul pada pilpres kali ini. Pendukung Anies adalah kelas menengah atas dan berpendidikan tinggi.

Baca Juga  Catatan dari Jawa Timur : KPK sedang mainkan jurus apa? Ketika Geledah Rumah La Nyalla.

Intelektualitas Anies diakui oleh kawan maupun lawan dalam negeri. Bahkan, ia juga dihormati lembaga-lembaga internasional yang prestisius. Kapasitas intelektual dan kepemimpinan Anies selama lima tahun memimpin Jakarta tercermin pada legacy-nya. Tak heran, hingga kini apresiasi warga ibu kota atas kinerjanya cukup tinggi. Selain infrastruktur yang berkeadilan sosial, terobosan-terebosan dalam kebijakannya di bidang sosial-perkotaan juga kinclong.

Kalau Ganjar memandang buruh Cina lebih unggul ketimbang buruh bangsanya sendiri, Anies justru mengandalkan kemampuan anak bangsa dalam seluruh sektor pembangunan, bahkan ketika membangun Jakarta International Stadium yang kompleks, dengan menggunakan metode konstruksi yang “ajaib”, yang belum pernah dilakukan kontraktor manapun di dunia ini.

Baca Juga  This Afternoon The Dream leader of The Hal-Sel People Arrival on Saruma Earth

Anies tidak membatasi lingkup kerja hanya di Jakarta. Ia membangun kerja sama pertanian dengab daerah-daerah produsen pangan untuk memasok kebutuhan beras warga jakarta. Bukan hanya itu. Ia membeli beras di tingkat petani dengan harga yang layak. Hal ini merangsang petani meningkatkan produksi berasnya.

Tentu saja ini cara yang lebih efektif dan efisien dalam upaya negara membangun swasembada pangan ketimbang membangun food estate raksasa dengan menebang hutan lindung secara besar-besaran dan merusak lingkungan tanpa hasil yang diharapkan. Terbukti, Menhan Prabowo yang ditugaskan Jokowi membangun lumbung pangan gagal total.

Baca Juga  Mantan Gubernur Malut Terbaring Kritis di RSUD CB,

Bagaimanapun, pertarungan tiga kubu dalam pilpres akan sangat kompetitif. Dalam rilis hasil jajak pndpt terbaru lembaga survey Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar bertengger di urutan pertama dengan 35 persen. Prabowo berada di urutan kedua dengan 33 persen, dan Anies di peringkat ketiga dengan 21 persen.

Namun, kian banyak orang tak percaya pada lembaga-lembaga survey. Ini mungkin dipengaruhi kenyataan di lapangan yang memperlihatkan berlimpah ruahnya masyarakat tiap kali AMIN muncul di kota mereka. Menurut hasil survey Litbang Kompas, pendukung AMIN memang militan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *