Lepas dari semuanya, membagi tugas di setiap Polsek untuk bertanggungjawab di wilayah kerjanya, memilih masjid sebagai tempat menyampaikan pesan serta membuka sesi diskusi dan meminta pendapat jamaah tentang ide lain, yang mungkin jadi prioritas di wilayahnya, adalah strategi dan pendekatan yang bagus.Patut di apresiasi dan di dukung.
Ada yang lucu saat tiba di anjuran untuk menghindari politik uang dalam pemilu, Pilpres dan Pileg nanti.Mengutip dalil, sang penceramah ini mewanti-wanti bahwa yang memberi dan yang menerima, sama-sama kena ancaman resiko suap menyuap menurut hukum agama.Seorang karib membisiki, mentalitas masyarakat kita sudah pada tingkat “jemput bola”, menawarkan diri.Bukan lagi menunggu datangnya “serangan fajar”, terminologi politik uang yang umum kita dengar.Saya senyum sinis saja menanggapinya.
Saat sesi foto bersama untuk kepentingan dokumentasi tim yang punya hajat ini, semuanya mengambil posisi berdiri, kecuali seorang petugas syara.Dia mengambil posisi menjongkok.
Karib saya, rekan syara teman tadi, yang juga seorang pelatih sepakbola berujar lucu sembari menyebut nama rekan tadi : badiri, ngana kira ini foto pertandingan bola ka apa [berdiri, kau kira ini pose pertandingan sepakbola kah].
Sesi foto ini, di akhiri candaan yang menyegarkan, melengkapi “kesempurnaan” berkah Jum’at di masjid Nyili Gamtufkange.Saya menarueh hormat dan memberi apresiasi yang tinggi atas ide mulia ini.Wallahua’lam.
Komentar