Ditenggarai kebijakan Gaji guru honorer yang semestinya menjadi prioritas anggaran justru tersingkir oleh kepentingan anggaran proyek.Disinyalir kepentingan potensi cuan di anggaran gaji honorer yang nihil menimbulkan pengalihan anggaran dimaksud pada pembiayaan proyek yang diduga ada potensi untung proyeknya.
”Ada pemain di problem gaji guru ini, mestinya anggaran untuk gaji honorer ini harus diprioritaskan tetapi itu dialihkan ke pembiayaan proyek.Padahal ini soal janji dan komitmen Gubernur untuk menyelesaikan hutan gaji guru ini”ungkapnya.
”Mungkin dipikirnya anggaran gaji guru tidak ada cuan nya”papar dia.
Namun siapa pemain nya belum terungkap.Pihak BPKAD Malut yang memegang kendali keuangan daerah belum dimintai keterangannya.Demikian Sekda selalu ketua TAPD juga belum dimintai Komfirmasi.
Komentar