Ketika giliran Bachtiar Nasir, seorang ulama sekaligus orator ulung dan Zaitun Rasmin, ketua perkumpulan ulama Asia Tenggara ini berdiri kedepan, dibersamai para tokoh nasional lainnya, di sinilah suara massa semakin kuat meneriakan nama Anies Baswedan
Anies pun diminta ikut berdiri, beranjat dari tempat duduk. Mic pun lalu diserahkan kepadanya. Massa langsung teriak. “Anies Presiden…Anies Presiden…Anies Presiden…” massa begitu antusias. Anies pun mengingatkan mereka “bahwa panggung ini tidak ada kaitan dengan pilpres. Kita semua hadir di sini untuk mendukung Palestina merdeka.”
Anies kemudian mengajak massa yang hadir untuk menerikkan yel-yel: “Free…Free…Palestine. Free…Free…Palestine”.
Kehadiran Anies di Monas seperti menegaskan bahwa Anies pro kemerdekaan. Sekaligus ingin menyampaikan pesan kepada publik atas komitmennya terhadap pembukaan UUD 1945 “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.” Ini bunyi pembukaan UUD 1945 itu. Siapapun presiden Indonesia harus punya komitmen untuk mengutuk setiap penjajahan, dan sekaligus mendukung kemerdekaan negara yang terjajah. Anies hadir di Monas untuk komitmen ini.
Kalau kemudian video Anies di Monas yang paling viral, itu hanya efek. Yang terpenting dari semua ini adalah komitmen terhadap pembukaan UUD 1945. Bela Palestina adalah bagian dari komitmen ini.
Jakarta, 7 Oktober 2023
Komentar