“Evakuasi kemarin saya dan anak istri sudah menyerahkan kepada Allah SWT. Kami yakin kematian bukan ditentukan oleh manusia tetapi kematian ditentukan oleh Allah SWT. Pada saat evakuasi dan melalui jalur Gaza, kami melihat jasad saudara-saudara, anak-anak Gaza terlentang di aspal,” tuturnya.
Menurutnya, yang diutamakan adalah meminta doa kepada Allah SWT semoga peperangan itu bisa dihentikan, semoga Palestina meraih kemerdekaan.
“Semoga saudara-saudara kita mendapatkan bantuan. Dalam gencatan senjata beberapa hari sampai saat ini, mohon maaf situasinya semakin parah. Di mata penjajah, nyawa tidak ada harganya. Dengan demikian, agama apapun di dunia, terutama Indonesia, muslim maupun non muslim saya yakin sepakat untuk menolak dan mengutuk penjajahan,” ujar pria yang akrab disapa Bang Onim ini.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Maluku Utara yang sudah meluangkan waktu untuk hadir di sini.
Mohon maaf, tidak cukup dengan air mata akan tetapi dalam sujud kita selalu menyisihkan doa untuk saudara kita ada di Palestina,” tandasnya.
Sementara itu, up date terakhir perkembangan serangan Israel ke Gaza kembali meletus pasca berakhirnya gencatan senjata.Sampai hari ini, total korban jiwa bertambah 200 nyawa warga muslim Palestina melayang akibat serangan pasukan Palestina diantaranya di Khan Younis Palestina.
Menurut Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), sampai dengan 29 November 2023, jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 15.096 orang. Rinciannya, korban jiwa di Jalur Gaza 14.854 orang dan di Tepi Barat 242 orang.
Komentar