oleh

Jokowi + Prabowo = 36%

-HEADLINE, OPINI-170 Dilihat

Kekuatan dana dan besaran logistik yang sekarang dimiliki Prabowo nampaknya tidak cukup sukses menarik kembali dukungan dari kelompok umat. Mayoritas ulama dan kiai yang dulunya mendukung Prabowo justru beralih ke pasangan Anies-Cak Imin.

Ketiga, gelombang perlawanan dan kecaman terhadap Jokowi dan keluarga dari berbagai pihak semakin membesar. Terutama setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran menjadi cawapres. Rahasia istana mulai dibongkar satu persatu. Eks ketua KPK Agus Raharjo mengaku adanya intervensi Jokowi terhadap kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto. Mantan walikota FX Hadi Rudiyanto, juga membongkar pencalonan Gibran jadi Walikota Solo.

Baca Juga  Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Hal-Sel Tahun 2024 Meningkat

Ahok, Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad dan Eros Djarot juga mulai mengecam politik dinasti Jokowi dengan sangat keras. Kemarahan mereka mulai tumpah.

Sejauhmana kedahsyatan isu terkait hasil bongkar-bongkar Jokowi dan keluarga? Yang pasti, ini akan sangat berpengaruh terhadap laju elektabilitas Prabowo-Gibran. Bisa jadi stagnan, atau malah akan turun. Secara logika, sulit membayangkan Prabowo-Gibran bisa menang jika pemilu berjalan secara sehat dan normal.

Baca Juga  Simak ! Ini Rencana Strategis 100 Hari Kerja Bassam -Helmi

Makkah, 7 Desember 2023

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *