Pemkot Ternate Dinilai Sukses Menerapkan Sistem Meritokrasi dan Tehnokrasi Approach
Terbujti Walikota Ternate Meraih Penghargaan Basional Merit Sistem Award dan Program yang menyentuh Kebutuhan rakyat
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Pemerintahan Walikota Tauhid Soleman di Pemkot Ternate dinilai sukses menerapkan sistem meritokrasi dan pendekatan teknokrasi dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan.
Terbukti Walikota Ternate Dr.M.Tauhid Soleman baru-baru ini mendapat penghargaan Merit Sistem Award dari Pemerintah Pusat.Tauhid dinilai berhasil membangun pemerintahan Kota Ternate sesuai Dengan prinsip merit sistem yang diamanahkan dalam UU nomor 5 tahun 2024.
Salah satu pejabat senior di Pemda Hal-Bar mengakui bahwa Walikota Tauhid Soleman Tauhid Soleman memang menjalankan pemerintahan Kota Ternate secara merit sistem.Hal itu dia akui sebagai pilihan strategi pengelolaan pemerintahan yang tepat ditengah tuntutan persaingan jabatan dan kebutuhan Efektifitas pelayanan publik di Kota Ternate’ ujar sumber pejabat di Pemda Hal-Bar yang enggan ditulis namanya ini.
Berdasarkan UU no.5 tahun 2014 tentang ASN menjelaskan bahwa Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. System merit merupakan salah satu hasil dari agenda reformasi birokrasi yang dicanangkan Presiden untuk membangun birokrasi netral dan mampu memberikan pelayanan public serta terbebas dari KKN.
Tujuan diberlakukannya system merit dalam manajemen kepegawaian adalah untuk menghasilkan ASN yang professional dan berintegritas dengan menempatkannya pada jabatan-jabatan yang sesuai kompetensinya, pemberian kompensasi yang adil dan layak, mengembangkan kemampuan ASN melalui Pendidikan dan pelatihan, dan melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit.
Sejalan, sistem meritokrasi juga berdanpak pada pengelolaan kebijakan pembangunan. Pemerintahan Walikota Tauhid Soleman melakukan pendekatan teknokrasi dalam perencanaan pembangunan sehingga kebijakan pembangunan bisa tepat sasaran dan tepat guna bagi kepentingan rakyat.
Rizal Marsaoly, Kepala BAPPELITBANDA Kota Ternate menyatakan, pemkot Ternate senantiasa menggunakan pendekatan riset dalam kebijakan pembangunan.Dengan begitu, kebijakan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan real masyarakat.
Salah satunya soal kebijakan City Branding.Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), untuk menjadikan Rempah sebagai City Branding Kota Ternate, mendapatkan respon dan dukungan baik dari publik.
Dilansir dari media Oke Baik.Com, Kepala Bappelitangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, hasil riset yang dilakukan tim dari Bappelitbangda terkait publikasi penguatan terhadap sosialisasi city branding Ternate Kota Rempah, mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dari data yang didapatkan di lapangan, 93 persen warga Kota Ternate mendukung dengan upaya Pemkot Ternate menjadikan Rempah sebagai City Branding Kota Ternate,” ungkap RM.
“Dari 200 responden, alhamdulillah 93 persen merasa senang dan mendukung itu,” sambung Rizal.
Riset untuk melihat sejauh mana dukungan publik terkait upaya penguatan city branding, kata RM, memang perlu dilakukan Pemkot Ternate. Hal ini agar dalam merumuskan kebijakan perencanaan bisa tepat sasaran dan terarah.
“Setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah harus ada riset. Begitu juga upaya penguatan city branding. Dengan riset ini kita dapat data dan informasi yang valid dan akurat,” pungkas RM(***)