Catatan Usman Sergi/Pemred.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Sepak bola Maluku utara boleh dibilang sedang berproses untuk lahir kembali.Tim sepakbola kebanggaan Malut Persiter Ternate yang pernah berjaya di level nasional baik juara Suratin Cup dan berkompetisi di liga utama PSSI itu sempat meredup lama.Namun perlahan, lahir bibir-bibit muda laskar Kie Raha yang berbicara ditingkat nasional.Sebut saja ada nama Ilham Udin Armayin yang pernah berjaya bersama Timna PSSI U 20 sebagai juara Asia Tenggara.
Saat ini pemain kebanggaan nasional asal Malut itu kembali ke Maluku utara membela Malut United di kompetisi liga IIi PSSI, rela meninggalkan atmosfer liga I bersama Tim Bhayangkara FC.
Malut United pun perlahan menapaki puncak sepak bola nasional.Saat ini, tim kebanggan Malut itu bertengger sebagai juara Grup di penyisihan grup dan bakal lokos di babak selanjutnya.Seiring, Tim junior di kencah piala Suratin pun memberikan asa besar untuk berjaya di level Nasional.Tim SSB Indonesia Muda telah melangkah ke babak 8 besar Suratin Cup.
Harapan besar rakyat Malut membumbung tinggi agar Malut United dan SSB Indonesia muda bisa melangkah maju sampai di puncak sebagai juara.
Namun, ditengah harapan besar itu, Tim-Tim asal Malut ini mulai menunjukan gelagak buruk.Bukan soal prestasi karena menurunnya performa anak-anak laskar Kie Raha tetapi faktor dukungan dana untuk mereka bisa melangkah maju sesuai ekspektasi publik Maluku utara sedang menjadi persoalan serius.
Miris ! Seolah tanpa ada yang membantu.Maluku utara yang kaya tambang emas dan nikel namun tim sepakbola kebanggaan bermasalah dengan dana.Pemerintah daerah entah mengapa juga seolah ogah dan tak ambil pusing.Apakah karena terlilit masalah korupsi di tangan KPK ataukah memang aslinya pemerintahan yang tak punya rasa terhadap kebanggaan negerinya.
Setali tiga uang, perusahan-perusahan tambang baik emas dan tambang Nike yang menjamur dan berpeluh dollar dan yuan juga seolah pongah.Mereka tak sadar bahwa kekayaan negeri ini telah dikeruk habis dengan danpak lingkungan yang miris bagi warga Malut tetapi toh tanpa rasa tanggun jawab terhadap segelintir anak-anak negeri yang berpeluh keringat untuk kebanggan negerinya Maluku utara.
Komentar