PIKIRAN UMMAT.Com—Labuha||Janda mendiang mantan Bupati Halmahera Selatan almarhum H.Usman Sidik, Hj.Eka Dahliani Abusama dikabarkan bakal mencalonkan diri sebagai calon Bupati Halmahera Seatan pada pemilihan kepala Daerah di bulan November 2024.
Dilansir dari pemberitaan media-media siber, sapaan akronim EDU itu telah memiliki tim sukses yang akan mengkonsolidasikan pemenangan di basis pemilih.Hj.Eka nampaknya masih mengandalkan Squad mendiang suaminya yakni Ivan Pers sebagai timsesnya.
PKB, partai politik yang sempat digawangi sang mendiang suami dikabarkan bakal menjadi kendaraan politiknya menuju kontestasi Pilkada Hal-Sel.Namun ini masih spekulasi internal tim yang masih dinamis.
Hj.Eka Dahliani kembali mengundang pertanyaan beragam dan kritis.Untuk apa ?
Profil Hj.Eka Dahliani sendiri terbilang sosok pribadi yang baik dengan karier birokrasi yang cemerlang dengan berhasil mencapai top pimpinan PUPR Malut.Namun nama Usman Sidik di baik pencalonannya menuai tanggapan kritis yang beragam.
Berdasarkan keterangan Ivan Pers yang dilansir di media-media siber, Hj.Eka kembali untuk meanjutkan visi Senyum Hal-Sel yang ditinggalkan suaminya karena meninggal dunia.
Secara formil, Bertarungnya Plt.Kepala Dinas PUPR Malut ini tentu adalah hak politiknya sebagai warga Negara.Namun sebagai ASN, Hj.Eka wajib mengundurkan diri atau mengajukan pensiun dini jika usia karier ASN nya sudah mencapai 20 tahun.
Namun secara substansial, Spirit politik Hj.Eka ini mengembalikan Senyum Hal-Sel sontak mengundang pertanyaan besar, senyum hal-sel yang mana yang hendak dilanjutkan ?
Tangisan di pilkades 60 Desa se Kabupaten Hal-Sel, gaya arogan dan kasar mendiang suami Bupati Usman Sidik, kebocoran APBD di kasus kredit macet Bank Sarumah, janji 7 triliun setiap tahun anggaran kemudian menyeruak menyambut kedatangan Hj.Eka diblantika politik Pilkada Halmahera Selatan.
Soal tangisan di pilkades di 60 Desa, Usman Sidik dituding mendzolimi cakades pemenang dengan memanfaatkan kekuasaannya membatalkan hasil pilkades secara membabi buta mengakibatkan pilihan demokratis rakyat gugur.Terbukti, keputusan auan Sidik kalah di mata hukum dimana PTUN membatalkan keputusan Bupati Usman Sidik.
”Ini noda politik yang tak terlupakan dan terhapuskan dalam politik demokrasi di Kabupaten Halmahera Selatan”ujar Syarif yang mengaku salah satu pendukung cakades pemenang yang dibatalkan mantan Bupati Usman Sidik.
Suara Syarif mewakili puluhan suara yang sama lainnya.
Ke dua, soal hutang janji 7 triliun setiap tahun anggaran.Isyu 7 T ini bahkan sudah membumi dan kembalinya Hj.Eka disambut dengan ratu 7 T.
”Aaa, ini raja 7 T so tarada kong ganti ratu 7 T lagi”ketus Arfin.
Isyu 7 triliun ini mengemuka karena janji mantan Bupati Usman Sidik, suami Hj.Eka kala kampanye pemilihan Bupati-Wakil Bupati Hal-Sel 2019 bahwa dia akan mendatangkan anggaran APBN 7 triliun disetiap tahun anggaran.Belakangan janji Usman sidik ini hanya seribuan janji tinggal janji tanpa realisasi karena bertentangan dengan sistem anggaran sehingga tidak bisa diwujudkan.
Isyu jalan lingkar pulau Makian juga kembali mengemuka akibat pencalonan Hj.Eka Dahliani Usman.Jalan lingkar pukau Makian ini dijanjikan mendiang suaminya mantan Bupati Usman Sidik bakal dibangun tuntas jika rakyat Makian mendukung penuh dan memilihnya menjadi Bupati.Namun belakangan ketika dukungan Makian yang menghantarkannya ke kursi empuk Bupati Hal-Sel, janji Usman hanya tinggal janji.Warga Makian geram bahkan sohib karib Usman Sidik yakni pengusaha Haji Semy dibikin kecewa dan angkat kaki dari Pulau Makian.
Soal kredit macet bank SARUMA juga kembali mengemuka.Usman Sidk yang koar-koar sangat ketat dan disiplin dalam menjaga alur peredaran anggaran APBD Hal-Sel ternyata “kecolongan” dengan kasus jaminan APBD terhadap kredit macet swasta puluhan milyaran rupiah.Kasus ini janggal dan masih ditelisik Pidsus Kejaksaan Hal-Sel.Usman untuk sementara mengaku tidak terlibat sampai menghembuskan nafas terakhirnya, tetapi langkah penyelesaiannya secara birokratis menuai tanda tanya besar.
”Mengapa pejabnnya yang terlibat raibnya dana APBD Hal-Sel milyaran rupiah hanya di rolling ke jabatan lain”tanya sumber media ini.
Sikap kasar Bupati Usman Sidik yang oleh pengikutnya sebagai bentuk penegasan kembali dipersoalkan publik.Usman Sidik diketahui memiliki karakter kepemimpinan bertemperamen kasar dengan menghardik staf saat sidak.Kasus ini bahkan viral di medsos.
”Kong mau kembalikan senyum hal-sel apanya, senyum yang bagaimana tu Haja”pungkas.