HEADLINE

Plt Gub Malut Diwarning Jangan Kedepankan Rolling Balas Dendam

Itu sama saja membangun dinasti pemerintahan baru yang potensial Korup

PIKIRAN UMMAT.Com—Sofifi||Lpelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku utara yang juga wakil Gubernur Malut Ali Yasin sedang melakukan perombakan kabinet besar -besaran di Pemprov Maluku utara.

Beberapa dinas yang lowong karena kepala Dinasnya terjerat tersangka kasus korupsi Gubernur non aktif dan sejumlah jabatan aktif lain mulai eselon II A sampai eselon III dirombak Ali Yasin.Plt Gubernur Yasin Ali diingatkan agar mengedepankan profesionalisme dan prinsip meritokrasi dalam reformasi birokrasinya.Rolling jabatan harus berbasis pada seleksi jabatan bukan nafsu balas dendam.

Pandangan itu dikemukakan pakar adimistrasi negara dari UMMU Dr.Abdul Aziz Hakim, SH.MH.

Kasus roling yang lagi menghangat saat ini yakni pergantian kepala Dinas Kehutanan Syukur Lila dan Kepala Dinas Pertanian Anwar Husen serta Iksan yang dilantik pada 2 jabatan eselon III.

Plt.Gubernur Ali Yasin dinilai KASN melanggar mekanisme dalam pergantian Syukur Lila dari jabatan KADIS Kehutanan Malut dan Anwar Husen dari Kadis Pertanian Malut.Ali Yasin dimintai mengembalikan kedua pejabat era Gubernur non aktif AGK itu ke posisi semula.

Menurut Ketua AP HT-ATN Malut ini, rolling berbasis balas dendam tak ubahnya mengembalikan mindset birokrasi sebelumnnya yang dicap korupsi.Sebab desain struktur birokrasi sedemikian potensial membangun dinasti korupsi itu sendiri.

”Kalau basisnya emosional balas dendam maka itu sama artinya membangun struktur dinasti korupsi”ujar dia.

Selain kasus Sukur Lila dan Anwar Husen, Kasus Iksan yang dilantik pada 2 jabatan menjadi gambaran bahwa reformasi birokrasi yang diusung Plt.Gubernur Malut Ali Yasin terkesan agul-ugal2an layaknya orang melampiaskan dendam kesumat.
”Masa Iya, ada 1 pejabat yang dilantik pada 2 jabatan, apa kepentingannya”tanya dia.

Sebaliknya, Ali Yasin dinilai memiliki momentum untuk merekonstruksi Pemda Malut yang profesional.Latar belakang Ali Yasin sebagai birokrat dan mantan kepala Daerah Hal-Twng 2 periode dinilai sebagai modal cukup untuk merahanikitasi birokrasi Pemprov Malut uang sedang dirudung masalah.

”Tapi kenapa Plt.Gubernur tidak bisa profesional dan terbawa emosi ya”imbuh dia.

Aziz menyarankan Ali Yasin agar menggunakan mekanisme seleksi jabatan dalam menjalankan reformasi birokrasi.

”Coba jangan emosi, gunakan mekanisme lelang jabatan agar birokrasi malut jadi profesional”tutup dia(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *