Bupati Hal-Tim, Ubaid Ya’kub Buka Forum Musrembang Kecamatan Wasilei Selatan, Ini Yang disampaikan.
Orang nomor satu di kabupaten hal-tim ini menandaskan pentingnya akselerasi dan penyelarasan dalam rancangan pembangunan
PIKIRAN UMMAT.Com—Buli||Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub membuka secara resmi Musrembang kecamatan Wasilei Selatan, Rabu (6/3) bertempat di aula kantor camat, Ekor, Kecamatan Wasilei Selatan, Kabupaten Halmahera Timur.Kegiatan forum Musrembang dihadiri Bupati Ubaid Yakub, para asisten, seluruh pimpinan OPD, Forkopincam dan 24 kepala Desa se kecamatan Wasilei Selatan.
Ubaid Yakub dalam sambutannya memaparkan dua isu pembangunan Hal-Tim yakni pembangunan fisik meliputi infrastruktur jalan dan jembatan serta isu sosial yakni penanganan kemiskinan, menurunkan inflasi dan stunting.
Ubaid membeberkan bahwa Hal-Tim masih memiliki problematika yang sangat besar.
“ contoh di infrastruktur kewilayahan jalan dan jembatan , kita sudah tahu bahwa panjang ruas jalan Haltim mulai dari gerbang sondo—sondo sampai dengan di sowoli Maba selatan batas dengan halteng itu keliling saja 517 KM, dari 517 KM itu BPk/ibu sekalian 199,6 pny balai jalan nasional, masi ada 300 KM lebih”urai dia.
“Wasilei utara baru 10 km yang beraspal lapen, pada hal panjangnya 70 KM lebih, masih ada 25 KM yang belum dibuka, lalu dari sosowolat menuju jara-jara itu 110 KM. Jadi aspal juga baru sadikit lolosita menuju rumah 7 baru hanya sedikit di ibukota kecamatan ditambah dengan sedikit menuju Wasilei”
“jembatan yang bentanganya 25 meter keatas masi 37 buah, kepala Dinas PU kasih catatan ke saya masih harus 140 meter untuk jembatan, sedangkan untuk jalan aspal masih sekitar 90 KM lebih”
Isu dan tantangan pembangunan yang kedua menurut Bupati adalah problem sosial yakni kemiskinan, penurunan inflasi dan stunting
“problem ke dua yang kita hadapi hari ini adalah problem sosial yaitu kemiskinan oleh karena itu sedapat mungkin arah kebijakan pembangunan di 2025 harus menjawab tantangan pengentasan kemiskinan dan penurunan inflasi “
Ubaid menyatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Anjas Tahir berkeinginan kuat untuk menuntaskan program yang tertuang daam RPJMD namun terbatasnya kemampuan anggaran, ancaman pendemi covid 19 serta waktu yang singkat hanya 2 tahun menyebabkan target program belum bisa dituntaskan.Namun patut diakui, ditengah keterbatasan itu, Hal-Tim berhasil keluar dari ketertinggalan wilayah dengan berhasil menyabet penghargaan dari Kementerian Desa dan PDT.
“Haltim sudah keluar dari itu , apa buktinya ? 2022 pak wakil bupati menerima penghargaan dri Kemendes dan PDT di Bojonegoro soal telah terentaskan ketertinggalan, itu semua kontribusi bapak dan ibu kepala desa”ujarnya mengapresiasi.
“jadi saya katakan katakan bahwa Haltim tidak tertinggal dengan kabupaten kota daerah lain, kita tidak lagi masuk dalam wilayah tertinggal”pungkasnya.
Bupati mengajak seluruh kepala desa agar tetap optimis dan fokus pada program prioritas dan urgen sehingga hasil pembangunan yang singkat ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Menurutnya, ditengah keterbatasan ini maka strategi pendekatan pembangunan Hal-Tim adalah akselerasi dan penyelarasan.Hal ini penting seiring tingginya tuntutan pembangunan ditengah terbatasnya kemampuan anggaran.
“kata kuncinya adalah penyelarasan antara usulan dengan seluruh kekuatan dan kemampuan daerah”simpul dia.
Bupati Ubaid berharap agar usulan prioritas dan urgen bisa terakomodir.
“Sehingga saya berharap 132 usulan dari 24 desa di Wasilei selatan terakomodir kepentingan masyarakat desanya di APBD 2025, tetapi harus prioritas yang urgen dan krusial”tandasnya.
Bupati Hal-Tim ini menyatakan bahwa duet kepemimpinan Ubaid-Anjas memiliki cita-cita besar mewujudkan cita-cita maju dan sejahtera.
“Saya ingin menandaskan pada kesempatan ini bahwa cita-cita besar Ubaid – Anjas ini menuju cita-cita maju dan sejahtera.Maju dalam berbagai aspek baik fisik maupun non fisik”ujarnya.
Namun Ubaid mengatakan bahwa ditengah harapan besar itu muncul tantangan yang besar pula, menghambat upaya mewujudkan cita -cita Hal-Tim yang maju dan sejahtera itu.
“tapi lagi-lagi pada tahun 2021, kita diperhadapkan pada covid 19 maka dilakukan refucusing anggaran yang difokuskan pada kegiatan yang lain, ini sangat terasa mengganggu postur belanja dalam APBD”ungkapnya.
Ubaid menjelaskan bahwa pembangunan Hal-Tim efektif baru dimulai tahun 2023 atau setahun belakangan sehingga belum bisa menilai tingkat keberhasilan pembangunan.Pembangunan Hal-Tim baru bisa diukur mulai tahun 2023 atau setahun belakangan ini, katanya.
Bupati Ubaid Yakub menegaskan bahwa peran para kepala desa dan jajaranya sangat penting dan strategis dalam menyukseskan program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD.Waktu 2 tahun kata Bupati tidak mungkin bisa menuntaskan seluruh program yang tertuang dalam RPJMD.Untuk itu Bupati sangat mengharapkan dukungan para kepala Desa dan BPD serta jajaran pemerintah desa.
“pada kesempatan ini saya mohon dukungan 24 kepala desa dengan jajaran agar ketika saya (Bupati ) dan Anjas (Wabup) pada 27 November di hari sakral untuk menentukan mau berlanjut atau berhenti, sehingga saya mohon 2024 dukungan full 24 kepala desa agar mari kita mampu mengakselerasi seluruh program-program yang tertuang dalam RPJMD itu sehingga insha Allah baru dua tahun ini sedikit banyak kita bisa menjawab tujuan dalam RPJMD itu jangan sampai kitabdibilang hanya lips services”tutup dia.(***)