Pemilihan Walikota Ternate 2024 semakin menarik disimak.Percaturan kian dinamis tak pelak diwarnai percaturan yang sengit.
Percaturan antar kandidat cawali ternate yang kentara adalah incumben Dr.M.Tauhid Soleman, M.Si (Walikota Ternate) versus Drs.Syahril Abdurajak, M.Si (Sekda Hal-Bar).
Keduanya ter up date sama-sama berdinamika di aras partai politik maupun di tataran basis.
Candidat incumben yakni Walikota Ternate Dr.M.Tauhid Soleman, M.Si terus memberikan kejutan demi kejutan sementara lawanya Syahril Abdul Rajak juga tak ketinggalan kereta.
Sentuhan strategi dan taktis ke dua kandidat ini memang memainkan peran penting bagaimana para mereka terus leding di isu pilwako Ternate.
Incumben Tauhid Soleman boleh dikata petarung ulung.Berbagai tantangan internal dan ancaman eksternal pasca pemilu 14 pebruari bak ombak dahsyat dihadapi dengan tenang dan diselesaikan dengan hasil yang memuaskan.Tauhid ter up date terus mengalami kemajuan dalam konsolidasi politik baik basis dan partai politik.
Hitung saja tantangan internal yang tak kalah kuatnya yang muncul pasca pemilu.Pasca pemilu, Tauhid sebagai Ketua DPD Nasdem Kota Ternate yang berhasil memenangkan Nasdem di Kota Ternate justru menghadapi kondisi anomali.
Orang nomor satu Nasdem dan Kota Ternate ini bukanya diapresiasi dan didukung malah dihadang dari dalam dan didongkel dari luar dengan tujuan dieliminasi.
Dugaan kuat, Konspirasi kolaboratif antara musuh dalam selimut internal Nasdem dengan anasir eksternal yang nyaris menumbangkan Tauhid Soleman itu adalah upaya melemahkan Nasdem di pilwako Ternate.
Kondisi yang membuat heran semua pihak.Bagaimana mungkin seorang kaders unggul partai yang masih berkuasa dan berhasil memenangkan partai di pemilu harus dipecat ?
Padahal bagi kepentingan Nasdem, mengeliminasi Tauhid sama dengan melemahkan partai dari dalam dan pada saat yang sama memberikan karpet merah kepada musuh.Bukankah kekuasaan yang dipegang Tauhid saat ini yakni Walikota Ternate merupakan tujuan partai politik untuk mewujudkan idiologi dan cita-cita partai mesejahterakan rakyat ?
Namun bukan Tauhid kalau tak bisa lolos dari jebakan dan hadangan maut.Tauhid bahkan sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampaui.
Seiring sukses menumbangkan satu demi satu pihak yang berupaya mendongkelnya, Tauhid semakin kuat di Nasdem dan nampaknya mendapat kepercayaan dan simpati dari luar.Berbagai partai politik yang sebelumnya diprediksi melawan Tauhid justru perlahan mulai tertarik dan menerima Tauhid.
Partai Golkar, Partai Gerindra adalah dua partai besar di Kota Ternate yang terpotret sedang terlibat kemesraan dengan Tauhid Soleman.Partai Golkar Malut bahkan telah memasukan nama Tauhid Soleman sebagai kandidat Calon Walikota Ternate.Demikian Partai Gerindra juga berbalik melirik Tauhid.
Selain faktor incumben, potret dukungan rakyat kota ternate yang kian menguat semakin menaikan nilai tawar seorang Tauhid Soleman.Partai-partai politik besar semacam Golkar dan Gerindra tentu tidak ingin salah pilih dan membuat mereka kalah dalam percaturan perebutan kekuasaan di Kota Ternate.Pilihan idealnya Tauhid Soleman.
Sedemikian kondisi Tauhid yang semakin menguat, Syahril Abdul Rajak juga terus On fire.Move politik Sekda Halbar ini kian melaju baik di tataran basis maupun partai politik.
Awal pasca pemilu, Sekda Hal-Bar ini sempat mengejutkan publik dengan manuvernya ke Nasdem Malut yang dibaca publik sebagai ancaman serius bagi Tauhid.Namun apa hasil manuver Syahril ke Nasdem masih belum jelas nasibnya.
Perkembangan Syahril di parpol sempat meredup.Loby Syahril ke partai Golkar nampaknya belum bertepuk dua tangan dimana usulan rekomendasi justru jatuh ke tangan Tauhid Soleman, lawan bubuyutanya di pilwako Ternate.
Kandas di Partai Golkar bukan berarti kiamat bagi sapaan karib Ko Il ini.Syahril dikabarkan bakal terus bermanuver di beringin sampai pintu rekomendasi partai telah ditutup.Mantan Kabag Keuangan Pemda Malut ini juga melakukan loby-loby politik ke partai politik lain.PKB kabarnya membuka pintu lebar-lebar bagi Syahril Rajak.PKB dikabarkan menjacari kandidat yang harus menjadi lawan sepadan Tauhid Soleman karena sejarah masa palu yang kelam plus melanggengkan persaingan politik di Kota Ternate.Demikian Demokrat juga dikabarkan tengah dijajaki Syahril sebagai kendaraan politiknya.
Sejauh mana peluang Syahril Rajak menggaet partai-partai politik diatas masih fifty-fifty, terpulang bagaimana dia bermanuver menaklukan hati pimpinan parpol untuk merekomendasikannya.
Langkah Syahril Rajak merebut rekomendasi partai politik masih menapaki jalan terjal seiring perkembangan politik nasional dan Konstalasi politik lokal yang kian ketat.
Ada beberapa hal yang menjadi kendala serius Syahril Abdul Rajak Ana tara lain :
Pertama :Manuver Nasdem kembali ke koalisi Indonesia Maju atau KIM pengusung Prabowo-Gibran ikut berdanpak ke pilwako Ternate.Tauhid Soleman sebagai ketua DPD Nasdem Kota Ternate ikut terdanpak perkembangan politik nasional ini.Jadilah Partai Golkar, Gerindra dan tidak menutup kemungkinan Demokrat pun merapat ke Tauhid.Koalisi Nasdem-Partai Golkar-Gerindra-Partai Demokrat di kota Ternate mengusung Tauhid Soleman rupanya mendekati kenyataan.
Ke dua : munculnya paket Iswan Hasjim-Mubin Wahid dinilai semakin menjerit langkah Syahril Abdurajak.Iswan-Mubin telah mengunci pintu PPP dan PDI P bagi Syahril dan tak menutup kemungkinan merangkul partai lain.
Analisa ini cukup valid karena Iswan-Mubin adalah paket yang sangat berkepentingan merebut suara primordial Makayoa.Jalan idealnya mengeliminasi Syahril Abdurajak yang terlanjur didukung barisan Makayoa itu dari kontestasi pilwako Ternate.
Ke tiga :Status ASN yang masih melekat pada Syahril Abdurajak kabarnya membuat parpol enggan memunculkan namanya sebagai kandidat cawali Ternate.Sebab partai politik melanggar konstitusi jika mengusung Syahril dengan status masih sebagai ASN.
Dinamikan pilwako Ternate masih dinamis.Perkembangan politik masih fluktuatif, masing-masing masih mengalami turbalensi.Terbuka kemungkinan, Potensi klimaks dan anti klimaks masih terjadi.
Kita tidak tahu, Syahril Abdurajak sedang menyiapkan strategi baru yang lebih jitu untuk melakukan serangan balik mematikan.
Kita gelar tikar, siapkan segelas kopi pahit sambil menyaksikan sampai pada ending dari percaturan politik pilwako Ternate !