Menurutnya, keprihatinan terhadap pudarnya nilai-nilai kearifan lokal menjadi tanggung jawab semua pihak. Tetapi menurutnya, upaya yang paling efektif membangun kebudayaan, termasuk kopi budaya adalah pihak yang berada dalam sistem pemerintahan.
“Tetapi secara pribadi, mau ’berjodoh’ atau belum, sebagai putra daerah,saya tetap berkomitmen mendorong pemajuan kebudayaan terutama terkait dengan adat Kesultanan Bacan,” papar pria yang adalah salah satu cucu dari Mufti Kesultanan Bacan di masa Sultan Oesman Sjah itu.
Dia berharap semua pihak dapat membangun komitmen untuk memajukan Halsel tidak saja dengan mengelola sumber daya alam namun juga segala potensi kebudayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.
Komentar