HEADLINEOPINIPOLITIK

Mengapa MK-BISA Cepat Menyatu Dalam Koalisi PKS-HANURA ?

Catatan Pilgub Malut

Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama, S.Pd segera di sahkan PKS-Hanura sebagai pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku utara.Signal itu cukup kuat  yang datang langsung dari PKS dan Hanura sendiri.

DPP Partai Hanura Sabtu 17 Mei kemarin telah menggelar Fit and Proper tes atau uji kelayakan terhadap pasangan calon akronim MK-BISA.Ini fase terakhir MK-BISA meraih rekomendasi sebab hanya mereka ber 2 yang diundang mengikuti agenda uji kepatutan dan kelayakan sebagai bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur.Ketua BPPP dan ketua tim uji kelayakan Irjen Pol.(Purn) Syafrizal Ahiar, SH.MM, memberikan signal bahwa pasca fit and Proper tes, DPP Hanura segera mengeluarkan rekomendasi kepada Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama, S.Pd sebagai paket bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur.

Gayung bersambut, DPP PKS pun telah memastikan bahwa partai dakwah itu tersisa menunggu rekomendasi DPP Partai Hanura untuk merekomendasikan Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama sebagai pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Maluku utara pada Pilkada tahun 2024.

Klop ! Tak ada aral melintang, PKS-Hanura yang akumulatif memiliki 10 kursi mengunci 1 slot di Pilkada Malut dengan Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama, S.Pd sebagai calon Gubernur-calon Wakil Gubernur sebagai calon Gubernur-calon Wakil Gubernur di Pilkada Provinsi Maluku utara.

Jika dilihat dari sisi waktu, perjodohan ke 2 figur politisi ini terjadi lebih cepat dari semua kandidat -kandidat lainya.

Seiring, diluar sana masih terjadi percaturan kontestasi sengit antar kandidat dalam merebut rekomendasi partai politik.Saling salip dan saling jegal antar kandidat tak terelakan.Masing-masing  bahkan “Nothing To Lose”.Sebab yang tertanam dalam nawaitu mereka, jika gagal maka asa mereka untuk meraih kekuasaan Maluku utara dengan segala recourcesnya pupus lah sudah.

Bak ironi, suguhan pemandangan politik saling jegal itu terjadi dihadapan rakyat baik melalui media maeanstream, media sosial dan wacana warung kopi.

Kenapa MK-BISA dengan cepat lending dengan pesawat politik PKS-HANURA ? Sebab PKS-Hanura hanya terlibat transaksi politik visioner berdasarkan cita-cita partai yakni mensejaheterakan rakyat dalam menjodohkan Dr.H.Muhammad Kasuba-Basri Salama.

PKS dan Hanura memiliki kesamaan pandangan bahwa partai politik sebagai organisasi kaderisasi pemimpin telah memiliki kader pemimpin yang telah siap mengemban amanah.Apalagi oleh PKS, H.Muhammad Kasuba sebagai Ketua BPW Indonesia Timur DPP PKS berhasil mengemban amanah di pemilu 2024 dengan menghantarkan PKS meraih kursi signifikan di wilayah Timur Indonesia termasuk meraih 5 kursi di DPRD Malut.Capaian yang impresif.Sementara Basri Salama merupakan ketua DPD Partai Hanura Provinsi Malut yang berhasil membawa Hanura meraih 5 kursi di DPRD Maluku utara.

Joka kita runut dengan seksama, Dr.H.Muhammad Kasuba-Basri Salama langsung dan tak langsung berdasarkan hasil pemilu 2014 adalah 2 sosok yang diinginkan pemilih PKS-Hanura sebagai pemimpin Maluku utara.Sebab kepemimpinan ke 2 nya berhasil meraih kepercayaan rakyat dengan membawa PKS dan Hanura meraih hasil signifikan di pemilu 2024.Ada kepercayaan rakyat disana.

Tidak mungkinlah, pemilih PKS dan Hanura dan partai-partai politik peraih kursi DPRD Provinsi Maluku utara memilih PKS dan Hanura serta partai peserta pemilu 2024 dengan pertimbangan dan tujuan agar partai-partai politik itu mencalonkan non kader partai sebagai pemimpin mereka.Itu pemikiran yang sesat dan absurd alias mustahil.

Jadi untuk apa harus berlama-lama larut dalam transaksi politik yang ruwet, kan sudah ada H.Muhammad Kasuba dari PKS dan Basri Salama dari Hanura.Jadi oleh DPP ke 2 partai ini, Mau tunggu apa lagi dan hendak berspekulasi bagaimana lagi, ya sudah MK-BISA.

Apa yang dilakoni dan dicapai PKS-Hanura dengan tandem Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama, S.Pd secepat kilat adalah sejatinya eksistensi dan peran partai politik sebagai medium kaderisasi.Partai politik yang telah memiliki visi dan pakem kepemimpinan tak perlu butuh waktu lama untuk menata konsolidasi kepemimpinan.Apalagi baik H.Muhammad Kasuba dan Basri Salama telah lolos batu uji sebagai kader unggul partai dalam mensukseskan misi DPP PKSdan DPP Hanura.Oleh karena itu ke 2 figur ini adalah figur pemimpin Malut dari PKS dan Hanura.

Sejatinya partai politik sebagai pilar demokrasi dan instrumen kaderisasi kepemimpinan bangsa harus menunjukan kesiapan dalam menyiapkan kader pemimpin secara terstruktur dan sistematis bukan asal comot di tepi jalan.

Dalam konteks ini, maka agenda demokrasi yakni Pilkada sejatinya merupakan arena transaksi politik kaderisasi visioner dan program bukan transaksi politik oligarki yang berdasarkan uang dan kepentingan sempit.Partai politik yang telah memiliki pakem visi besar hanya bisa diemban oleh kader yang teruji kematangan dan kesuksesan mengelola dan membawa keberhasilan misi partai politik.Begitulah mindset atau cara pandang partai politik yang harus menjadi rujukan.

Rakyat Malut tak peru risau bahwa PKS dan Hanura bakal dibajak oligarki dengan setumpuk uang.Sebab terbukti baik PKS dan Hanura partai ini memiliki DNA spirit kepemimpinan demokratis yang  sangat kuat.

Mari kita simak dengan seksama pernyataan pers salah satu petinggi DPP Partai Hanura yakni Irjen Pol.(Purn) Syafrizal Ahiar bahwa Hanura memutuskan sikap politik berdasarkan penghormatan kepada rakyat Maluku utara yang telah menjatuhkan pilihan memilih Hanura berdasarkan hati nurani.

Pernyataan yang menggambarkan bahwa keputusan Hanura mencalonkan kader sendiri yakni Basri Salama, Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku utara sebagai Wakil Gubernur pasangan bakal calon Gubernur Dr.H.Muhammad Kasuba merupakan bentuk kepercayaan penuh terhadap kader sekaligus penghargaan terhadap pilihan politik rakyat Malut di pemilu 2024 dimana Hanura berhasil meraih 5 kursi di DPRD Malut.Eksplisit dan Implisitnya, Kader partai sebagai calon pemimpin yang telah mendapat kepercayaan rakyat harus mendapat prioritas utama dalam konsolidasi kepemimpinan daerah.

Setali tiga uang, PKS juga lebih percaya pada kader sendiri karena lebih siap dalam kaderisasi kepemimpinan dan teruji sukses membawa misi partai di pemilu.

Oleh PKS dan Hanura, tegas,  kader Yes, Not Monay.PKS dan Hanura not for Sale !

Semangat koaisi PKS-Hanura yang dapat kita baca pula sebagai antitesa terhadap politik transaksi oligarkis yang hanya mementingkan politik interes pribadi dan kelompok ketimbang interes publik.

Semangat ini harus didukung semua partai politik dan rakyat Maluku utara untuk meluruskan jalan sejarah perjalanan dan perkembangan partai politik dalam sistem demokrasi yakni partai sebagai instrumen demokrasi strategis guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.Calonkan kader sendiri yang telah berpeluh keringat dan merobek isi dompet untuk membesarkan partai.

Transaski politik visioner PKS-Hanura ini dengan cepat mengawinkan Dr.H.Muhammad Kasuba, MA-Basri Salama, S.Pd ditengah sengitnya para kandidat berburu rekomendasi DPP Partai Politik(***)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *