Selain itu, Anies populer sebagai tokoh oposisi. Dianggap kontra Jokowi. Di sinilah PDIP merasa mendapatkan persenyawaan ketika mengusung Anies di pilgub Jakarta.
PDIP tidak punya masalah dengan Prabowo. Begitu juga Anies, tidak ada masalah dengan calon presiden yang akan dilantik oktober nanti. PDIP hanya punya masalah dengan Jokowi, kader yang dibesarkannya sejak dari walikota Solo.
Bukankah kekuasaan Jokowi akan berakhir oktober nanti? Meski oktober Jokowi pensiun, tidak berarti kekuasaan Jokowi sepenuhnya akan seketika hilang. Jokowi masih punya Gibran yang menjabat sebagai wapres. Juga punya sejumlah loyalisnya yang berada di lingkaran Prabowo. Artinya, Jokowi masih bisa “cawe-cawe” di politik. Baik Jakarta, maupun nasional. Sampai Prabowo benar-benar akan membersihkan pengaruh Jokowi dari dirinya, dengan menyingkirkan orang-orang Jokowi secara bertahap. Lalu, persempit ruang wapres sebagaimana Jokowi pernah melakukannya terjadap Jusuf Kalla (2014-2019) dan Ma’ruf Amin (2019-2024).
Adanya sisa-sisa kekuasaan Jokowi ini sepertinya menjadi penambah faktor kenapa PDIP ingin mengusung Anies Baswedan di pilgub Jakarta.
Komentar