Terutama bagi Prabowo sebagai penguasa baru, tentu tidak menginginkan kegaduhan dan konflik kembali terjadi. Bisa mengganggu stabilitas negara.
Kedua, elektabilitas Ahok jauh di bawah Anies. Secara kalkulatif, Ahok sulit kalahkan Anies.
Ketiga, PDIP sebagai semang induk Ahok adalah partai yang kontra-penguasa. Di pilgub 2017, Ahok yang diback-up full oleh presiden Jokowi, juga oleh PDIP sebagai partai pemenang di DKI saat itu, Ahok kalah. Apalagi saat ini, PDIP bukan pemenang dan bukan menjadi bagian dari penguasa.
Redupnya nama Ridwan Kamil, Kaesang dan Ahok di Jakarta, nyaris membuat Anies tanpa lawan. Maka, pilihan politik yang paling realistik bagi PDIP dan juga KIM, terutama bagi Prabowo sebagai presiden baru adalah mendukung Anies Baswedan. Untuk saat ini, tidak ada yang lebih realistik dari dukungan PDIP dan KIM kepada Anies.
Jakarta, 29 Juli 2024
Komentar